Liputan6.com, Bogor - Gabriella Nadia Carissaputri (16), mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP seorang diri di Intercommunity School of Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat.
Didampingi seorang pengawas, siswi berkebutuhan khusus ini terlihat tenang mengisi satu persatu soal Bahasa Indonesia. Meski menjalani ujian di atas kursi roda dan seorang diri.
Gadis belia ini satu-satunya siswa di sekolah internasional atau dikenal dengan Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK) yang mengikuti ujian.
Emilia, guru pendamping Nadia mengatakan, gadis berambut sebahu itu sempat kesulitan saat membaca soal. Namun, ia bisa mengerjakan seluruh soal dengan lancar dan sesuai waktu yang ditentukan dari pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB.
Baca Juga
Advertisement
"Secara umum UN tadi berjalan lancar," kata Emi di Intercommunity School Of Bogor di Jalan Papandayan, Kota Bogor, Senin (09/05/2016).
Sebelum mengikuti UN, ia melakukan persiapan selama satu bulan lebih dengan mengikuti simulasi UNBK dan Try Out. Selain itu, guru pendamping juga memberikan dukungan psikologis agar Nadia lebih semangat saat menjalani ujian selama tiga hari.
Kepala Intercommunity School of Bogor James Leon Anderson mengatakan, ujian nasional menjadi pengalaman baru bagi sekolahnya.
"Walaupun ada perbedaan kurikulum, saya bersyukur UN di sekolah ini berjalan lancar," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin mengatakan, di Kota Hujan itu hanya ada satu sekolah internasional yang melaksanakan UN tingkat SMP. Baru kali ini juga penyelenggaraan UN bagi sekolah internasional.
"Yang mengikuti ujian hanya ada satu orang siswa. Satu siswa lainnya tidak ikut ujian karena berkewarganegaraan Jepang," kata Fahrudin.
Secara teknis, lanjut Fahrudin, UN untuk sekolah internasional hanya diwajibkan bagi siswa atau siswi Warga Negara Indonesia (WNI) saja. UN dapat diikuti siswa Warga Negara Asing (WNA), jika akan meneruskan ke sekolah lanjutan di dalam negeri yang mengikuti kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Fahrudin menjelaskan, UN untuk tingkat SMP di Kota Bogor berbasis kertas diikuti 15.358 siswa dari 117 sekolah. Sementara UNBK diikuti 500 siswa dari 4 sekolah.