Liputan6.com, Jakarta - Inggris dilaporkan berencana keluar dari Uni Eropa. Bahkan Negeri Ratu Elizabeth itu menggelar referendum untuk menentukan nasibnya di organisasi antar negara Benua Biru. Perhelatan itu akan diselenggarakan 23 Juni 2016.
Merespons referendum tersebut, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia,Vincent Guerend angkat bicara. Dirinya menyebut, hal tersebut adalah wewenang penuh rakyat Inggris.
Baca Juga
Advertisement
"Saya tak ingin berkomentar banyak soal tersebut, ini semua tergantung masyarakat Inggris apakah mereka ingin tetap bergabung atau tidak," ucap Guerend di Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Senin (9/5/2016).
Dia mengatakan, saat ini hal yang patut dilakukan Uni Eropa hanya satu yaitu, menunggu hasil referendum tersebut.
"Kita lihat nanti saja bagaimana hasilnya," tutur dia.
Sebelumnya, pada Februari lalu, Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron mengaku akan berusaha keras dan berkampanye agar negaranya tetap di Uni Eropa.
Namun, kenyataan berkata lain. Jajak pendapat terbaru menunjukkan kecenderungan rakyat Britania melepaskan diri dari Uni Eropa semakin menguat. Sebanyak 45 persen responden memilih hengkang dari UE. Hanya 36 persen yang memilih tetap bergabung, sementara 5 persen sisanya abstain.
Hasil tersebut tentunya merupakan kemenangan terbesar kalangan 'Brexit' atau mereka yang menginginkan Inggris lepas dari Uni Eropa.