Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengubah empat juta hektar lahan kering menjadi lahan basah, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian di lahan tersebut.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini dari 8,1 juta lahan pertanian, ada 4 juta lahan sudah terdapat infrastruktur irigasi sehingga ketika musim hujan berakhir lahan tersebut masih berproduksi. Sedangkan sisanya lahan tersebut hanya mengandalkan hujan sebagai sumber perairan.
"Lahan kita 8,1 juta yang irigrasi teknis hanya 4 juta, jadi kurang lebih 4 juta lahan hujan dia hanya produksi 4 bulan sisanya istirahat," kata Amran, di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (9/5/2016).
Amran menuturkan, instansinya akan mengubah 4 juta lahan kering yang hanya mengandalkan hujan tersebut menjadi lahan basah sehingga lahan pertaniannya sepanjang musim bisa menanam.
Baca Juga
Advertisement
"Kami programkan 2017 kami minta ke Litbang membuat studi kelayakan untuk anggaran 20017 ada air pasti ada kehidupan, seluruh tanaman pasti berkembang," ujar Amran.
Amran mengatakan, program tersebut berbeda dengan program pengairan sebelumnya, lahan kering tersebut akan dibuat sebagai lahan tadah hujan dengan begitu ketersediaan air terjamin meski musim hujan telah berlalu.
Amran memaparkan ada beberapa infrastruktur yang akan dibangun untuk menunjang program tersebut yaitu penampungan panjang, sumur dangkal, kemudian sumur dalam, terakhir adalah mengoptimalkan sungai yang ada di sekitar lahan tersebut.
"Daerah kering tadah hujan, dan juga di areal itu adalah daerah holtikultura yang bisa ditanami, yang berkembang bahkan selama ini kurang produktif," tutur Amran. (Pew/Ahm)