Liputan6.com, Jakarta - Setelah melakukan kunjungan ke fasilitas produksi milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Sunter, Jakarta Utara, Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) berencana untuk berkunjung ke salah satu negara yang sektor industrinya paling maju di dunia yaitu Jepang.
Ketua KEIN Soetrisno Bachir mengatakan, kunjungan ke Jepang ini untuk melihat dan belajar secara langsung bagaimana Jepang mampu memajukan sektor industri di negaranya. Karena seperti diketahui, Jepang merupakan salah satu kiblat sektor industri yang patut dicontoh.
"Pertemuan ini benar-benar berkualitas. Kami juga ada rencana visit ke Jepang melihat Toyota Group dengan industri-industri di bawahnya," ujar dia saat Kunjungan Kerja KEIN ke PT TMMIN, Sunter, Jakarta Utara, Senin (9/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Soetrisno mengungkapkan, salah satu kunci Jepang menjadi pemimpin industri di dunia yaitu bagaimana industri-industri besar di negara tersebut bisa memberdayakan industri-industri skala kecil. Dengan demikian, baik industri besar maupun kecil bisa sama-sama tumbuh.
"Kesuksesan industri besar di Jepang karena bisa mengajak industri-industri kecilnya untuk turut berperan. Sehingga jika di Indonesia tingkat gini rasio 0,40, ini kita bisa melihat Jepang mengatasi kesenjangannya. Saya tidak melihat di sana ada gejolak sosial," kata dia.
Selain itu, kunjungan KEIN ke Jepang juga diharapkan mampu mengubah persepsi masyarakat yang selama ini menganggap pemerintah Presiden Joko Widodo hanya condong ke satu negara saja. Melalui kunjungan ini masyarakat bisa melihat Indonesia terbuka terhadap masuknya investasi dari negara manapun, bukan hanya dari satu-dua negara saja.
"Ini juga untuk menunjukkan bahwa pemerintah tidak condong ke negara tertentu saja. Ini komitmen bahwa kedatangan kami menunjukkan pemerintah juga membuka diri terhadap investasi dari manapun selama bermanfaat bagi Indonesia," ungkap dia.
Rencananya kunjungan ke Jepang tersebut akan dilakukan pada akhir bulan ini. Di Jepang, KEIN akan berkunjung ke pabrik-pabrik baik skala besar hingga skala kecil sebagai bahan pembelajaran bagi Indonesia.
"Kita juga akan meninjau industri pangan, industri-industri kecil yang sangat maju di sana. Rencananya akhir bulan ini, di sana selama 4 hari dan akan mengunjungi 2-3 kota," tandas dia.