Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian memastikan lokasi sekelompok remaja yang menduduki dan menginjak patung pahlawan revolusi bukan di Monumen Kesaktian Pancasila, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Lokasi foto yang sempat buat heboh tersebut dipastikan di Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).
Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, peristiwa yang dilakukan oleh sejumlah remaja tersebut terjadi di Tugu Letda Anumerta Sudjono atau dikenal dengan Tugu Sudjono.
"Kami sudah konfirmasi dengan ahli-ahli IT, dengan juga tentu mencermati fakta-fakta yang ada pada sosial media. Itu benar adanya," kata Boy di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (9/5/2016).
Lalu, apa sejarah di balik Tugu Sudjono tersebut?
Baca Juga
Advertisement
Sudjono adalah nama seorang prajurit berpangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu) Sudjono. Saat itu Sudjono gugur dalam upaya mempertahankan areal perkebunan dari perebutan paksa masa Barisan Tani Indonesia, 14 Mei 1965, di kebun Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, atau empat jam dari Kota Medan, Ibu Kota Sumatera Utara.
Sudjono saat itu bertugas sebagai personel pengamanan PTPN IX Bandar Betsy. Dalam upaya perebutan areal tersebut, dia dikeroyok ratusan massa dengan menggunakan peralatan tani, seperti cangkul, golok, dan arit. Peristiwa tersebut lalu dikenal dengan nama 'Peristiwa Bandar Betsy'.
Untuk mengenang kegigihan dan keberanian Peltu Sudjono, pemerintah memberikan kenaikan pangkat Anumerta Letnan Dua. Pemerintah juga membuatkan monumen perjuangan menyerupai Monumen Kesaktian Pancasila.
Perbedaan dengan monumen di Lubang Buaya sendiri adalah terdapat patung Sudjono di baris depan 7 jenderal Pahlawan Revolusi yang berbaris dari kiri ke kanan. Di belakang para patung jenderal terdapat ornamen Garuda.
