Liputan6.com, Jakarta - Telkomsel menyelenggarakan kompetisi digital The Next Dev 2016 yang bertujuan menggali potensi startup untuk membuat aplikasi smart city.
Menurut VP Corporate Communication Telkomsel Adita Irawati, ada perbedaan antara kompetisi digital The Next Dev tahun ini dengan tahun sebelumnya.
"Tahun ini, rantai prosesnya makin komplit. Ini adalah kompetisi menjaring startup yang bertujuan memberikan solusi atas masalah di perkotaan atau pedesaan, sehingga butuh stakeholder lain, salah satunya investor dan pemerintah," tutur Adita ketika ditemui di Kawasan Kasablanka, Jakarta, Senin (9/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Untuk itu, kata Adita, kali ini Telkomsel bekerja sama dengan Telkom Group untuk melihat potensi masing-masing pengembang yang memenangkan kompetisi. Ia berharap, Telkom Group sendiri yang memberikan pendanaan bagi para pemenang.
"Kalau tahun sebelumnya ada meet the investor, jadi setelah bootcamp selesai, ada waktu satu hari penuh kami undang investor yang berminat untuk langsung berbincang dengan pengembang aplikasi atau startup," ujar Adita.
Tahun ini Telkomsel bekerja sama dengan investor MDI Ventures, yang merupakan perusahaan pemodal ventura di bawah naungan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). "Kita harap kalau dari awal (startup, red.) sudah digandeng, setelah itu bisa langsung ditangkap potensinya, sehingga investor mengenali karakter startup dari awal," kata Adita menambahkan.
Kehadiran MDI Ventures ini diharapkan bisa menginkubasi startup pengembang aplikasi, sehingga mengetahui bahwa startup tersebut layak mendapatkan pendanaan.
Adita menambahkan, dengan adanya investor, sebuah startup bisa melebarkan sayapnya dan terus berkembang. Misalnya, tahun lalu ada tiga startup terbaik yang terpilih menjadi pemenang. "Kita ada tiga the best. Pertama aplikasi wisata Jejakku. Ketika dikembangkan, scalability-nya naik. Ada aplikasinya dan sekarang sedang mengembangkan website bersama dengan Telkomsel," kata Adita.
Sementara startup kedua adalah Rumah Sinau, yakni sebuah platform yang mempertemukan murid yang akan mengikuti bimbingan belajar dengan guru dan pemilik ruang belajar. Kini, pengembang tersebut diinkubasi dan mendapatkan pengembangan dari Indihome milik Telkom Group.
Ketiga, aplikasi Gandeng Tangan yang merupakan aplikasi yang berusaha memberdayakan orang lain melalui kontribusi antarsesama. Aplikasi ini telah dikembangkan dan mendapatkan pendanaan dari Telkomsel.
Menurut Adita, setelah difasilitasi Telkomsel, kini jumlah peminat yang bersedia berkontribusi memberdayakan masyarakat meningkat jadi 3.000 persen dari sebelumnya.
Adita mengemukakan, dukungan inkubasi dan pembinaan yang diberikan investor berlaku selama satu tahun. Dengan harapan, dukungan itu bisa memberikan kail bagi bagi para startup mengembangkan diri menjadi lebih mandiri dan dengan skala besar.
(Tin/Why)