Kebutuhan Lahan Bandara Kulon Progo Bakal Terbatas

Pemerintah juga akan melibatkan warga sekitar untuk rencana pengembangan Bandara Kulon Progo, Yogyakarta.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Mei 2016, 21:26 WIB
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan memastikan Bandara Kulon Progo tetap akan dibangun. Hanya saja kebutuhan lahannya akan dilakukan efisiensi. Hal ini terkait banyak penolakan yang dilakukan masyarakat sekitar.

Jonan menyampaikan hal itu usai hasil Rapat Terbatas dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) dan pejabat terkait lainnya.

‎"Tidak membuat pengadaan tanah itu besar-besar seperti Bandara Soekarno Hatta yang, tapi pengadaan tanah cukup yang diperlukan saja, karena bandara ini punya sistem bandara yang dekat dengan Adi Sumarmo Solo dan Adisucipto itu sendiri, jadi alternatif," kata Jonan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/5/2016).

Kebutuhan lahan ini akan didiskusikan di level pemerintah provinsi. Yang pasti dalam negosiasi akan melibatkan warga sekitar untuk rencana pengembangan Bandara Kulon Progo, Yogyakarta.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menambahkan, pihaknya saat ini tengah merampungkan hasil kesepakatan dengan warga sekitar mengenai proses ganti rugi terkait pembebasan lahan itu.

Sultan mengaku, keputusan ini merupakan bagian dari percepatan rencana pembangunan Bandara Kulon Progo yang diperintahkan Presiden Jokowi. Mengingat bandara Adi Sutjipto saat ini sudah menampung jumlah yang melebihi kapasitas sebenarnya.

"Kami sudah selesaikan appraisal, kita sudah umumkan 15 April kemarin, di mana nanti tanggal 14 Juni harus bisa diselesaikan musyawarah dengan masyarakatnya, jadi harga tanah per meternya berapa, nanti tunggu Juni itu," ujar Sultan. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya