Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variasi dengan kecenderungan tertekan pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, pada perdagangan saham kemarin laju IHSG tertekan oleh pelemahan saham-saham kapitalisasi besar. IHSG melemah 73,28 poin atau sebesar 1,52 persen ke level 4.747,31.
Hampir seluruh sektor saham terkoreksi kecuali sektor saham infrastruktur. Dia mengatakan, pelemahan IHSG disebabkan oleh laporan data perdagangan China.
"Pelemahan IHSG keseluruhan disebabkan oleh faktor data perdagangan di China yang kian memburuk salah satunya yang menjadi fokus yakni tingkat aktivitas impor China yang kembali menurun hingga minus 10,9 persen membuat kekhawatiran terhadap data aktivitas ekspor Indonesia. Investor asing pun melanjutkan aksi jual diawal pekan ini dengan tercatat net sell sebesar Rp 457,58 miliar," kata dia dalam ulasannya, Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Bursa saham Asia sendiri ditutup variasi dengan pelemahan terbesar dialami oleh China dan penguatan dialami oleh bursa saham Jepang.
Baca Juga
Advertisement
"Menurunnya aktivitas impor membuat kekhawatiran negara eksportir ke China akan melambatnya aktivitas ekspor mereka seperti Indonesia dan emerging market lainnya," ujar dia.
Lanjar memperkirakan IHSG bergerak pada support 4.700 kemudian resistance di level 4.775 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG sedang konsolidasi wajar dengan menguji level support 4.733. IHSG masih berpotensi naik di tengah aliran dana investor asing yang keluar dari bursa saham. Selain itu, harga komoditas minyak yang masih tertekan.
"Saat ini pola gerak IHSG masih terlihat akan bergerak kembali ke arah resistance 4.845 yang wajib ditembus untuk dapat kembali memperkuat pola kenaikannya," ujar William.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan IHSG melemah pada perdagangan saham Selasa pekan ini dengan kisaran support 4.701 dan resistance 4.810.
PT Sinarmas Sekuritas merekomendasikan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Ace Hardware Tbk (ACES). (Amd/Ahm)