Liputan6.com, Washington, DC - Pada pagi hari 9 September 2001, sebuah kabar membuat raut wajah Presiden AS saat itu, George W. Bush berubah drastis. Saat itu, ia tengah berada di antara bocah-bocah Emma E. Booker Elementary School di Sarasota, Florida.
Pesawat menabrak menara utara Gedung World Trade Center (WTC) di New York, demikian kabar yang didengar orang nomor satu di AS kala itu. Bush masih mengira, burung besi American Airlines Penerbangan 11 menghantam gara-gara kecelakaan.
Bush memutuskan untuk tetap tinggal di antara para siswa, hingga kepala staf kepresidenan Andrew Card menghampirinya dan berbisik, "Satu lagi pesawat ditabrakkan ke menara kedua (WTC). Amerika sedang diserang."
Baca Juga
Advertisement
Tak pelak, ia segera mempersingkat kunjungan dan kembali ke Washington DC dengan Air Force One.
Raut ekspresi Bush tertangkap kamera fotografer yang Gedung Putih saat itu, Eric Draper.
"Menangkap momen cerita saat itu, sungguh sulit," kata Draper kepada Storybench mengenang peristiwa paling memukul AS dan seluruh dunia itu.
"Saya harus fokus dan harus berada di lokasi tepat dan waktu yang tepat pula. Saya harus menyampingkan emosi karena pada hari itu semua melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. Dan tugas saya adalah untuk mendapatkan gambar yang jelas untuk sejarah masa depan," ujarnya lagi.
Serial foto itu adalah bagian dari rangkaian gambar saat tragedi 9/11 terjadi yang dikeluarkan George W. Bush Presidential Library and Museum
Beberapa gambar ekspresi wajah Bush kini telah diketahui oleh seluruh dunia saat mometumn mengerikan itu terjadi. Dua pameran foto sebelumnya telah dipamerkan pada Juli 2015 berisi 350 foto ekspresi Wakil Presiden AS Dick Cheney.
Lantas, bulan lalu foto sebanyak 2.664 dirilis memperlihatkan momen lain Cheney yang cukup menegangkan di kantornya.
Pada Senin 9 Mei 2016, George W. Bush Presidential Library and Museum mengeluarkan sejumlah foto-foto kegiatan Bush setelah kabar 9/11 terjadi beserta ekspresi yang belum pernah terungkap ke publik.
Berikut gambar-gambar Presiden Bush seperti Liputan6.com lansir dari CNN.
Kendati telah mendengar kabar mengejutkan yang Bush kira sekedar kecelakaan, ia tetap meneruskan kunjungannya. Dalam foto, terlihat Bush menyalami murid-murid SD di Sarasota.
Bush tampak serius mendengarkan murid-murid membaca .
Ini adalah foto yang belum pernah dirilis sebelumnya. Bagaimana Bush mempersiapkan pidatonya untuk publik AS setelah insiden 9/11 ternyata bukan sekedar kecelakaan.
Begini ekspresi dan 'gaya' Bush saat menonton TV tentang serangan itu dalam pesawat Air Force One.
Segera setelah mendarat di pangkalan udara Lousiana Air Force, Bush menelepon penasihat Gedung Putih, Karl Rove untuk bersiap.
Ketika sampai di pangkalan udara Barksdale, Bush dan Kepala Gedung Putih, Andrew Card terlihat bercakap dua mata dengan serius. Presiden AS ke-43 itu tampak merapatkan kedua bibirnya.
Dalam Air Force One kembali ke Washington DC, Bush berjalan di lorong pesawat bersama staf Sekretaris Gedung Putih, Harriet Miers.
Masih di dalam Air Force One, Kepala Gedung Putih Andrew Card, Juru bicara Ari Fleischer serta penasihat Dan Barlet terlihat saling berdiskusi. Sementara Bush, duduk di kursi di balik meja kerja sedang menelpon.
Meski wajah Bush tak terlihat, namun kegundahan dari punggungnya terpancar. Di dalam Air Force One, Bush terlihat sedang berbicara dengan Kepala Medis Gedung Putih, Let. Kol Cindy Wright, yang terlihat memegang tengkuk Bush untuk menenangkannya
Di Pusat Pengendalian Situasi Darurat Sementara, DC, First Lady, Laura Bush memandang sang suami dan mendengarkan Bush yang sedang berdiskusi dengan seluruh staf Gedung Putih.
Bush sedang berdiskusi bersama wakilnya, Dick Cheney dan Penasihat Keamanan Nasional Condoleezaa Rice di Washington DC.
Bush di Gedung Oval sedang berpose di depan para pewarta foto sebelum ia menyampaikan pidato.
Bush membaca dan memeriksa pidatonya lagi sebelum disiarkan langsung secara nasional.
Begini suasana pidato nasional Bush terkait serangan teroris yang kemudian disebut 9/11.
Ekspresi Bush bersama para staf setelah membacakan pidatonya. Ia masih terlihat tegang.