Liputan6.com, Jakarta - Angka menunjukkan orang yang memiliki kualifikasi di bidang science, technology, engineering or maths (STEM), baik dari perguruan tinggi atau pelatihan kejuruan akan bernasib lebih baik daripada mereka yang bukan.
Pengelola data Good Education Group, Ross White mengatakan lulusan STEM biasanya memiliki keterampilan khusus yang dapat dipelajari sehingga begitu diminati di banyak industri. Sayangnya tidak cukup banyak orang mengejar bidang ini.
Bila pemerintah melakukan fokus kepada pentingnya pembelajaran di bidang STEM, akan ada banyak orang yang berusaha sebaik-baiknya untuk menekuni bidang tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, Pengelola Careers Service di University of Adelaide, Sue Hervey mengatakan mahasiswanya memiliki banyak faktor ketika memutuskan jurusan mana yang akan dipilih. Namun gaji bukanlah satu-satunya.
Karir jangka panjang, reputasi perusahaan, pelatihan dan pengembangan, maupun konten kerja juga menjadi faktor penting bagi mereka. Mahasiswa yang menginginkan gaji hanya terhitung satu persen.
Selain itu, karir orang-orang di bidang STEM juga cukup memuaskan. Mereka lebih mudah mendapatkan pekerjaan.
Melansir dari news.com.au, Rabu (11/5/2016), berikut adalah gaji rata-rata dan persentase pencapaian pekerjaan setelah menyelesaikan studi (estimasi kurs 13.295 per dolar AS).
Gaji tertinggi rata-rata untuk perguruan tinggi:
- Dokter gigi US$ 77.000 (Rp 1 miliar)
- Ilmu pengobatan US$ 62.624 (Rp 832 juta)
- Teknik US$ 62.102 (Rp 825 juta)
- Survei US$ 60.049 (Rp 798 juta)
- Rehabilitasi US$ 59.603 (Rp 792 juta)
Gaji awal tertinggi rata-rata untuk SMK
- Teknologi informasi US$ 51.700 (Rp 687 juta)
- Teknik US$ 51.100 (Rp 679 juta)
- Pendidikan US$ 49.500 (Rp 658 juta)
- Arsitektur dan bangunan US$ 48,200 (Rp 640 juta)
- Kesehatan US$ 47.400 (Rp 630 juta)
(Shabrina Aulia Rahmah/Ndw)