Liputan6.com, Jakarta - Proyek reklamasi Teluk Jakarta hingga saat ini menuai pro dan kontra. Pelaksanaan proyek semacam ini kerap dianggap hanya demi kepentingan bisnis semata dan tidak memberikan dampak yang luas bagi masyarakat.
Ahli tata ruang Hendricus Andy Simarmata mengatakan, harus diakui proyek reklamasi di suatu wilayah bukan saja memberikan dampak negatif. Adanya proyek ini juga dinilai akan membawa dampak positif bagi wilayah tersebut.
Dampak positifnya, kata Andy, dengan adanya reklamasi berarti akan tercipta lahan baru di sebuah wilayah. Dengan munculnya lahan baru ini, maka akan ada kegiatan ekonomi dan bisnis di atasnya. Dengan demikian, pihak yang terlibat baik masyarakat hingga pemerintah daerah akan mendapatkan keuntungan.
Baca Juga
Advertisement
"Dari reklamasi, berbagai aktivitas ekonomi bisa masuk ke situ. Bisa menambah pendapatan daerah," ujar dia di Jakarta, Selasa (10/5/2016).
Kemudian, dengan adanya lahan baru tersebut, kata Andy, maka akan muncul ruang terbuka hijau. Hal ini dinilai penting untuk daerah seperti DKI Jakarta yang porsi lahan terbuka hijaunya masih kecil.
"Dari positif konsep, reklamasi bisa berkontribusi atas ruang terbuka hijau yang baru. Karena di Jakarta kalau beli tanah kemudian dijadikan ruang terbuka hijau lebih ada cost-nya ketimbang nanti ada pulau reklamasi kemudian berikan 10 persen untuk ruang terbuka hijau," kata dia.
Selain itu, dengan dilakukannya reklamasi, kata dia, maka akan mengubah pola arus laut, terutama di bibir pantai. Namun demikian, pola arus tersebut dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, seperti untuk kepentingan operasional pelabuhan dan lain-lain.
"Ini juga bisa mengubah pola arus sesuai dengan yang dikehendaki. Ini bisa kita atur sesuai dengan kepentingan kita, terutama untuk kepelabuhanan. Jadi sedimentasi dalam bisa kita putar. Jadi daerah yang sedimentasinya tinggi bisa jadi rendah," kata dia.