Liputan6.com, Bandung - Deden Mees, seorang pentolan geng motor di Bandung tewas pada Minggu malam, 8 Mei 2016. Peristiwa itu meresahkan masyarakat seiring beredarnya pesan elektronik yang berisi rencana perang balas dendam antargeng motor.
Untuk mencegah hal tersebut, Kapolda Jabar Irjen Jodie Rooset, menginstruksikan anggotanya untuk mengantisipasi kejahatan jalanan yang terjadi pada malam hari. Ia memerintahkan untuk meningkatkan patroli malam.
"Patroli malam akan ditingkatkan. Kita minta anggota bergerak cepat, redam," ucap Jodie di Mapolda Jawa Barat, Selasa (10/5/2016).
Jodie pun meminta agar masyarakat tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan pesan meresahkan yang sudah beredar itu.
"Saya juga himbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi terkait pesan-pesan yang beredar," ucap dia.
Baca Juga
Advertisement
Di samping itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Winarto sebelumnya telah akan menggelar razia dan mendeteksi keberadaan geng motor. Hal itu guna mencegah munculnya kembali para berandal bermotor yang berulah.
"Saya sudah instruksikan ke Polsek-Polsek untuk mengantisipasi hal tersebut," kata Winarto belum lama ini.
Deden Mees merupakan seorang petinggi geng motor yang tewas diduga ditusuk anggota geng motor lainnya di wilayah Cileunyi, Kabupaten Bandung. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat meski akhirnya meninggal dunia. Hingga saat ini, polisi masih mengejar penusuk pentolan geng motor itu. (Aditya Prakasa)