AM Fatwa: Luar Batang Punya Sejarah Tinggi, Bukan Singapura

AM Fatwa menegaskan, Ahok harus berkaca pada peristiwa kerusuhan di makam Mbah Priok, Cilincing, Jakarta Utara.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 10 Mei 2016, 18:36 WIB
Calon incumbent atau petahana ini meraih meraih 172.875 suara.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AM Fatwa mendatangi kawasan Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Dia mengatakan kedatangannya untuk melihat dan mendengar langsung keadaan warga yang terdampak revitalisasi kawasan Sunda Kelapa itu.

Menurut dia, kampung Luar Batang memiliki sejarah panjang tentang Islam di Jakarta. Seharusnya, kata dia, Gubernur DKI Jakarta Ahok jangan terlalu berambisi menjadikan Ibu Kota Jakarta seperti Singapura atau negara reklamasi lainnya. Sebab, khusus kawasan Luar Batang banyak yang harus dipertimbangkan.


"Kampung Luar Batang ini punya sejarah yang tinggi. Sejarah Islam ini. Kampung Luar Batang bukan negara Singapura," kata AM Fatwa di lokasi, Jakarta Utara, Selasa (10/5/2016).

Dia menegaskan, Ahok harus berkaca pada peristiwa kerusuhan di makam Mbah Priok, Cilincing, Jakarta Utara. Ia juga mengaku telah menegur sekaligus mengingatkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmayanto untuk tidak mengizinkan anggotanya ikut serta dalam penggusuran.

"Jangan sampai TNI menjadi alat untuk gusur warga. Penggusuran ini apabila diteruskan dan sampai meluas ke Luar Batang dikhawatirkan kembali terjadi peristiwa seperti tragedi Mbah Priok. Ini namanya merampas hak-hak masyarakat ya," tutur Fatwa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya