Citizen6, Jakarta - Arkeolog dari Institut Arkeologi Jerman di Berlin, Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia di Moskow, Kementerian Kebudayaan Daerah Stavropol, dan Moscow State University, mempelajari 13 tengkorak dari yang dikuburkan di tujuh situs kuno di barat daya Rusia. Pada penemuan itu, semua tengkorak memiliki lubang dan tanda yang sama, di tengah belakang kepala, yang merupakan tempat yang sangat berbahaya untuk menjalani operasi.
Baca Juga
Advertisement
Para ahli belum bisa menebak ritual mengerikan apa yang dilakukan masyarakat Rusia Kuno pada 6.000-4.000 tahun yang lalu. Namun mereka memastikan prosedur menyakitkan itu dialami oleh orang-orang dengan status sosial yang tinggi.
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Physical Anthropology, lubang itu dibor di bagian obelion di tengkorak dan dilakukan untuk trepanation kuno. Trepanation sendiri merupakan praktik memotong sepotong tulang dari tengkorak yang telah dilakukan dari zaman prasejarah.
"Mungkin ada suatu tujuan medis untuk trepanation yang menjadi sebuah ritual pengobatan," tutur Julia Gresky dari Institut Arkeologi Jerman seperti dikutip dari Science News, Selasa (10/05/2016).
Berdasarkan hasil x-ray, CT scan, dan analisis dekat permukaan tengkorak, tidak ditemukan bukti luka maupun tumor otak sampai-sampai tengkorak mesti dilubangi. Tidak dapat dijelaskan apakah ritual itu dilakukan untuk mengobati sakit kelapa terus-menerus, seperti epilepsi atau masalah kesehatan mental lainnya.
"Kami tidak tahu mitos dan agama dari suku-suku yang tinggal di sana 6.000 tahun yang lalu," kata Gresky.
Ia menambahkan, kebanyakan orang-orang itu dikuburkan menurut adat khusus yang berarti mereka berasal dari status sosial yang tinggi.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6