KOLOM: Sepak Bola dan Seks

Apakah seks memberikan pengaruh positif atau negatif terhadap kinerja pemain dan pelatih di lapangan hijau?

oleh Liputan6 diperbarui 11 Mei 2016, 08:10 WIB
Kolom Henny (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Seks mungkin menjadi kata yang masih tabu, terutama bagi masyarakat umum. Namun tidak bisa dimungkiri bahwa seks, selain menjadi bagian dari keseharian manusia pada umumnya, dalam dunia sepak bola juga merupakan hal yang wajar.

Apakah seks memberikan pengaruh positif atau negatif terhadap kinerja pemain dan pelatih di lapangan hijau?

Tidak semua pemain atau bintang sepak bola bersedia memberikan opini mereka tentang seks. Tapi adalah hal yang munafik, jika ada yang mengatakan itu tidak menjadi bagian dari hidup mereka.

Sebagian dari mereka menghindari bahasan tersebut demi menjaga privacy. Namun, di antara mereka, terdapat sosok pemberani dan cukup terbuka seperti Cristiano Ronaldo, Massimo Oddo dan Gianluca Pagliuca.

Baca Juga

  • Ini Jadwal Laga Penentuan Barcelona dan Madrid
  • Bicara MotoGP Mugello, Lorenzo Sindir Ducati
  • Scholes Berharap MU Beli Tiga Pemain Ini

Ronaldo yang membawa Real Madrid melaju ke Final Liga Champions 2016 pernah mengatakan, "Kami para pemain bola suka membicarakan tentang wanita cantik, mobil, fashion pada umumnya."

Dari apa yang Ronaldo katakan tersirat bahwa para pemain bola memang menyukai wanita cantik dan mereka suka bersenang-senang dengan wanita. Tidak hanya pemain, para petinggi klub tidak jauh berbeda. Lebih dari 90 persen kalangan dunia sepak bola memiliki gaya hidup yang sama.

Bintang lain yang tidak segan membicarakan tentang seks adalah Massimo Oddo. Sosok yang dikenal sebagai juara dunia, karena prestasinya menjuarai Piala Dunia 2006 bersama Timnas Italia, sempat lama menjadi kapten klub SS Lazio dan menjuarai banyak gelar juara bersama AC Milan, Liga Champions.

Kini Oddo melatih Pescara dan sedang berjuang membawa klub tersebut ke Serie A. Ia memberikan pendapatnya mengenai seks, "Seks merupakan hal yang benar-benar penting. Saya rasa seks merupakan hal yang tidak bisa dikurangi. Saya rasa seks tidak akan memberikan efek yang buruk (bagi performa di lapangan hijau), ini lebih mengenai kontrol psikologis dan menjaga keseimbangan.  Saya  percaya bahwa tidak ada seks tanpa cinta."

Gianluca Pagliuca yang merupakan eks kiper ternama Serie A Liga Italia berbagi sedikit. Ia mengatakan, "Bercinta, Anda harus melakukannya ketika hasrat datang untuk melakukannya. Jika dilakukan dengan cara yang cerdas, bisa dilakukan juga pada hari Jumat (malam sebelum pertandingan), tanpa ada masalah. Namun adalah hal yang fundamental mengenal dengan baik kondisi fisik. Tentu saja jika kamu melakukannya selama 3 - 4 jam (pada malam sebelum pertandingan), adalah hal yang normal jika agak lelah".

Tentu apakah seks pada malam sebelum pertandingan berdampak negatif ataupun positif bagi pekerja lapangan hijau tergantung pada pribadi dan kebiasaan mereka. Bagaimana mereka dapat mengontrol semua dengan baik, termasuk sisi psikologis.

Jika seorang pemain atau pelatih dapat memiliki kontrol psikologis yang baik dan seimbang, serta kondisi fisik yang selalu terjaga, maka seks justru bisa memberikan dampak yang baik di lapangan hijau. Apapun itu, seks merupakan hal yang amat manusiawi jika dilakukan dengan cerdas dan seimbang.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya