Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Angkasa Pura II baal keroyokan membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Pembangkit listrik itu berkapasitas 60 megawatt (MW).
Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Pontas Tambunan mengatakan penandatanganan kegiatan yang merupakan bagian dari program sinergi BUMN
"Sesuai perjanjian kerjasama, ketiga BUMN akan mengembangkan sumber daya yang dimiliki untuk mengembangkan bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Bandara Soetta," kataP ontas, saat menyaksikan perjanjian kerjsama tersebut, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (10/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
PGN sebagai BUMN gas akan memasok kebutuhan gas bumi bagi pembangkit listrik tersebut sebanyak 14 MMSCFD. Sementara WIKA, sebagai BUMN konstruksi akan melakukan proses pengadaan jasa konsultan penyusunan feasibilty study dan mengkoordinasikan dengan pihak lainnya.
Sementara PT Angkasa Pura II yang merupakan pengelola Bandara Soetta akan menjadi pengguna utama dari produksi listrik yang dihasilkan oleh PLTG berkapasitas sekita 60 Mega Watt (MW) tersebut.
Presiden Direktur Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi menjelaskan, sinergi yang melibatkan tiga BUMN ini merupakan solusi yang tepat untuk mewujudkan pembangunan pembangkit listrik yang sangat dibutuhkan oleh Bandara Soetta.
“Operasionalisasi pembangkit listrik tenaga gas bumi ini merupakan bagian dari program AP II untuk memperkuat posisi Bandara Soetta sebagai pintu gerbang utama Indonesia,” jelas Budi.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan, pembangunan pembangkit listrik di Bandara Soetta merupakan terobosan untuk mendorong pemanfaatan gas bumi di Indonesia.
“Kami gembira dapat ikut berpartisipasi dalam program pembangunan PLTG ini. Sebagai energi yang sumbernya masih sangat besar di Indonesia, gas bumi dapat menjadi bagian dari solusi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, termasuk di Bandara Soetta,” kata Hendi.
Sementara itu Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo menambahkan, dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki, proyek ini diharapkan dapat diwujudkan tepat waktu dan bisa memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
“WIKA akan memberikan dukungan penuh bagi terwujudnya proyek PLTG di bandara Soetta. Sinergi bersama antara WIKA, PGN dan AP II akan semakin memperkuat peran strategis BUMN dalam pembangunan,” tutupnya.