Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar uji kepatutan dan kelayakan bagi bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Mereka ingin mengetahui seberapa pantas mereka dicalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta.
Dalam fit and proper test, para pendaftar calon DKI 1 akan melewati tahap wawancara, untuk mengetahui motivasi mereka.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, wawancara itu akan dilaksanakan setelah makan siang di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.
"DPP secara khusus akan melakukan wawancara satu per satu dan membagi tugas terhadap mereka yang telah mendaftar. Motivasi apa yang membuat mereka tertarik untuk menjadi calon kepala daerah. Pandangan terhadap persoalan di DKI," terang Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Rabu (11/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Hasto menambahkan, selain wawancara, dalam fit and proper test hari ini akan ada serangkaian tes, seperti psikologi. Hal itu tes itu diperlukan untuk melihat bagaimana aspek kepemimpinan, personal, kemampuan menyelesaikan masalah dan daya juang yang dimiliki setiap bakal calon.
"Kami libatkan ahli psikologi juga untuk melihat itu," imbuh dia.
Hasil uji kepatutan dan kelayakan itu nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi DPP untuk menentukan bakal calon yang akan diusung.
Hasto pun menyatakan, selain menjaring bakal calon dari luar partai, PDIP juga memetakan potensi kader internal untuk maju dalam Pilkada DKI 2017.
"Pemetaan ini tentu juga memberikan kesempatan kepada kader-kader PDIP. Kepada kepala daerah PDIP yang dinilai berhasil. Apakah kemudian ada suatu kombinasi proses dari bawah dan kemudian pemetaan politik, tentu saja nanti akan ditentukan dinamika politik di DKI sendiri," tutup Hasto.