Liputan6.com, Hangzhou - Seorang pria terpaksa dirawat cukup lama di rumah sakit karena alat kelaminnya membusuk. Kondisi memprihatinkan itu dialaminya setelah terlibat pertikaian hebat dengan sang istri.
Dikutip dari Mirror pada Rabu (11/5/2016), suami itu harus tersiksa dan dirawat di rumah sakit selama kira-kira 3 minggu setelah alat kelaminnya terpapar sejenis racun yang kuat.
Baca Juga
Advertisement
Pria asal Hangzhou, ibukota provinsi Zhejiang, Tiongkok itu menduga istrinya telah membubuhkan sejenis racun ke celana dalamnya.
Setelah diuji beberapa kali, akhirnya diketahui bahwa memang benar celana dalam yang dipakainya telah direndam dalam racun kuat yang dikenal sebagai paraquat.
Pria berusia 50-an bermarga Zhang itu dilaporkan baru saja bertikai dengan istrinya. Perempuan itu diduga mengolesi celana dalam sang suami dengan zat berbahaya itu sebelum menjemurnya di bawah sinar matahari.
Wanita itu kemudian memberikan celana dalam itu untuk dipakai oleh suaminya pada hari pernikahan anak perempuan mereka. Zat paraquat itu diduga meresap ke dalam kulit korban melalui daerah selangkangan.
Polisi meringkus istri Zhang dan telah memulai penyidikan. Belum jelas apakah Zhang akan menggugat sang istri terkait dengan cedera yang disengaja terhadap dirinya.
Racun kuat pembunuh tanaman
Sementara itu, dari laman Center for Disease Control (CDC), dijelaskan bahwa paraquat adalah bahan kimia beracun yang lazim dipakai sebagai herbisida (pembunuh tanaman). Zat itu biasanya digunakan untuk pengendalian ilalang dan rumput.
Di AS, paraquat tersedia utamanya dalam bentuk cairan dengan berbagai kekuatan. Dinas perlindungan alam AS menggolongkannya sebagai zat dengan ‘penggunaan terbatas’, artinya hanya boleh dipakai oleh orang yang memiliki lisensi.
Zat ini pertama kali diproduksi untuk keperluan komersial pada 1961 dan lazim dipakai sebagai herbisida di seluruh dunia. Zat ini belum terdengar dipergunakan dalam serangan teroris ataupun peperangan.
Paparan kepada paraquat biasanya karena tertelan. Zat ini mudah bercampur dengan makanan, air, ataupun minuman lainnya. Jika sajian paraquat itu tidak mengandung zat tambahan untuk pengamanan (misalnya tinta, bau, ataupun perangsang muntah), orang tidak bisa mengetahjui bahwa makanan, air, ataupun minumannya telah tercemar.
Menyantap atau meminum makanan atau minuman yang terkontaminasi paraquat dapat menyebabkan kematian.
Keracunan paraquat bisa juga melalui paparan pada kulit. Keracunan terjadi jika paparan tersebut berlangsung lama dan melibatkan versi paraquat dengan konsetrasi tinggi atau jika paparannya melalui kulit yang terbuka -- sedang luka atau tergores.
Laman CDC juga memberi amaran agar melepaskan pakaian dan segera mandi lengkap dengan air dan sabun jika paraquat mencemari tubuh ataupun pakaian.