Liputan6.com, Columbus - Kabar gembira bagi keluarga-keluarga yang memiliki anak-anak dengan autisme. Suatu penelitian mendapati, anak-anak dengan autisme belajar kata-kata baru sebagaimana halnya yang dilakukan anak-anak lain, tapi biasanya proses mereka berlangsung lebih lama.
Para peneliti membandingkan 15 anak yang memiliki autisme berusia 18 bulan hingga 7 tahun dengan kelompok 15 anak tanpa gangguan perkembangan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Serangkaian tes menunjukkan bahwa dua kelompok anak itu sama-sama sangat mengandalkan teknik yang sama untuk mempelajari kata-kata baru. Mereka sama-sama memperhatikan tatapan mata sang guru ketika guru itu sedang menyebut suatu benda, demikian temuan para peneliti.
Penelitian ini menemukan, anak-anak dengan autisme mampu mengikuti 75 persen gerakan pandangan sang guru, sedangkan anak-anak tanpa autisme mengikuti sekitar 78% gerakan pandangan tersebut.
Kebanyakan anak dengan autisme memiliki kesulitan melakukan kontak mata dengan orang lain dalam beberapa kondisi, sehingga para ahli terapi berusaha mengarahkan mereka agar melakukan kontak mata, demikian menurut para peneliti dari Ohio State University.
“Ada banyak karya yang baik guna membidik ketrampilan ini pada anak-anak dengan autisme. Ketrampilan melihat pada orang lain dan memantau pergerakan mata dipandang sebagai ketrampilan yang menentukan,” kata Allison Bean Ellawadi melalui terbitan pers resmi universitas. Ellawadi adalah direktur Autism & Child Language Learning Laboratory di Ohio State University.
“Kami menemukan bahwa jika kita menggunakan tatapan mata dalam cara yang berarti dan dengan pola yang konsisten, maka anak-anak dengan autisme akan memperhatikan dengan sendirinya, sehingga mereka akan belajar kata-kata baru,” imbuh Ellawadi.