Ngeri, 6 Ritual Budaya untuk Wanita Ini Masih Berlangsung

Meski sekarang kita hidup di era modern, tapi ritual sadis yang dilakukan orang-orang di beberapa negara ini masih berlangsung.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 12 Mei 2016, 19:35 WIB
Ritual adat adalah sebuah kebiasaan yang melekat pada suatu masyarakat yang mencerminkan identitas mereka.

Citizen6, Jakarta - Kamus mendefinisikan kata "ritual" sebagai upacara keagamaan atau khidmat yang terdiri dari serangkaian tindakan yang dilakukan sesuai perintah yang ditentukan.

Istilah tersebut mungkin terdengar bagus, tapi jika kamu melihat beberapa ritual budaya yang masih dipraktekkan di seluruh dunia saat ini, kamu akan terkejut berapa banyak dari mereka yang menggunakan perempuan untuk ritual tersebut.

Meski saat ini kita hidup di era serba modern, tapi fakta menyedihkan seperti ritual brutal yang dilakukan pada kaum hawa dianggap wajar dan diterima di berbagai negara.

Berikut 6 praktik ritual budaya yang masih berlangsung di beberapa negara, seperti dilansir elitereaders.com, Kamis (12/5/2016).

1. Sunat Perempuan (Uganda)

Di Uganda, perempuan yang berasal dari suku Sabiny dipaksa untuk menghapus sebagian atau seluruh klitoris mereka. Tradisi tersebut menjadi simbol pencapaian kewanitaan.

Tentu saja praktek ini menjadi proses berbahaya yang dapat menyebabkan kematian oleh infeksi, tetapi perempuan di sana percaya itu adalah cara penting untuk menunjukkan kesetiaan mereka kepada laki-laki atau pasangannya.


Tiongkok

2. Menangis Sebelum Menikah (Tiongkok)

Ritual ini dipraktikkan oleh masyarakat Tujia di Provinsi Sichuan, Tiongkok. Calon pengantin perempuan diharapkan menangis setiap malam selama sebulan penuh sebelum pernikahannya. Para orang tua percaya bahwa tetangga akan memandang rendah pengantin dan menertawakan jika tidak melakukan ini.

Setelah 10 hari menangis sendirian, ibu pengantin perempuan akan bergabung dengannya dan kemudian setelah 10 hari lagi nenek juga melakukan hal serupa. Saudara, sepupu perempuan dan tante juga diharapkan bergabung segera sampai hari pernikahan tiba.


Eropa

3. Penculikan (Eropa)

Hal ini mungkin terdengar benar-benar aneh, karena penculikan dianggap sebagai kejahatan. Tapi di antara orang-orang Gipsi yang berbasis di Eropa, diyakini bahwa seorang pria yang menculik seorang perempuan yang dia suka selama 3 sampai 5 hari memiliki hak untuk menikahinya.


Brasil

4. Pemukulan (Brasil)

Di beberapa daerah Brasil, perempuan dipukuli di jalan-jalan menjadi salah satu tes untuk dapat menikah. Perempuan diculik, bahkan kadang-kadang ditelanjangi di depan umum kemudian dia akan dipukuli oleh orang asing. Tentu saja, ada beberapa kasus kematian karena tradisi sakit ini.


Brasil dan Paraguay

Meski sekarang kita hidup di era modern, tapi ritual sadis yang dilakukan orang-orang di beberapa negara ini masih berlangsung.

5. Tato Paksa (Brasil dan Paraguay)

Di beberapa bagian Brasil dan Paraguay, segelintir perempuan dipaksa untuk mendapatkan tato di punggung mereka, payudara atau perut. Apa gunanya? Beberapa orang percaya bahwa praktek itu membuat seorang perempuan lebih menarik untuk pasangannya.


Kamerun, Nigeria dan Afrika Selatan

6. Pembakaran Payudara (Kamerun, Nigeria dan Afrika Selatan)

Ini menjadi salah satu tradisi yang paling kejam dilakukan untuk perempuan. Dalam beberapa budaya di Kamerun, Nigeria dan Afrika Selatan, payudara perempuan muda dibakar menggunakan batu panas. Biasanya praktek ini dilakukan dengan persetujuan dari orang tua sang gadis itu, kebiasaan tersebut dilakukan sebagai cara untuk mencegah perkosaan.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya