Liputan6.com, Washington DC - Badan Antariksa Amerika, NASA, mengumumkan temuan ribuan planet yang berada di luar tata surya. Penemuan ini mengindikasikan kemungkinan adanya planet lain yang mirip dengan Bumi.
NASA mengumumkan, terdapat 1.284 planet baru yang ditemukan dengan menggunakan teleskop Kepler. Angka ini berjumlah dua kali lebih banyak dari eksoplanet (exoplanet) yang pernah ditemukan di alam semesta.
"Penemuan itu memberikan kita harapan bahwa di luar sana, di sekitar bintang yang mirip Matahari, kita dapat menemukan 'Bumi' yang lain," kata Kepala Ilmuwan di kantor pusat NASA di Washington, Ellen Stofan.
Baca Juga
Advertisement
Total, jumlah planet yang ada di luar sistem tata surya kita, atau biasa disebut eksoplanet, mencapai 3.264.
Teleskop Kepler yang tak berawak diluncurkan pada tahun 2009 dan telah memindai sebanyak 150 ribu bintang dan mencari badan orbitnya yang memungkinkan penemuan planet layak huni.
Dr Natalie Batalha mengatakan, berdasarkan perhitungan sejauh ini, diperkirakan terdapat puluhan miliar planet yang dapat dihuni di Galaksi Bima Sakti.
"Jika Anda bertanya di mana planet yang layak dihuni berada, jaraknya sekitar 11 tahun cahaya, yang mana sangat dekat," ujarnya dalam sebuah telekonferensi pers.
Dikutip dari News.com.au, Kamis (12/5/2016), sejak pertama kali diluncurkan, Kepler telah membantu para astronom mengonfirmasi keberadaan lebih dari seribu eksoplanet. Saat ini mereka yakin setidaknya terdapat rata-rata satu planet mengorbit di setiap bintang.
"Sebelum Kepler diluncurkan, kami tidak tahu apakah exoplanet jarang atau sering ditemukan di galaksi. Kami berterima kasih kepada Kepler dan komunitas peneliti, saat ini kami tahu bahwa kemungkinan terdapat lebih banyak planet daripada bintang," ungkap Kepala Divisi Astrofisika di kantor pusat NASA, Paul Hertz.
Menurut NASA, dari hampir 5 ribu kandidat planet yang ditemukan hingga saat ini, lebih dari 3,200 planet telah diverifikasi dan 2.325 dari mereka ditemukan oleh Kepler.
Dari 1.284 planet baru yang ditemukan, hampir 550 di antaranya merupakan planet yang tersusun atas batuan dan memiliki ukuran seperti Bumi. Lebih menariknya, 9 di antaranya diyakini berada di zona layak huni di mana air kemungkinan dapat ditemukan.
"Sembilan berada di orbit layak huni Matahari mereka, di mana jarak dari bintang tempat planet mengorbit dapat memiliki suhu permukaan yang memungkinkan terkumpulnya air," ujar NASA.
"Dengan tambahan 9 planet tersebut, saat ini 21 exoplanet dikenal sebagai kelompok eksklusif."
Dalam telekonferensi tersebut, pertanyaan mengenai kehidupan alien pun tak lupa diajukan dan ditanggapi oleh NASA.
"Apa yang kami sedang lakukan adalah melihat dan mendengar kehidupan selain di Bumi. Aku tak mengira bahwa (mencari alien) merupakan perhatian utama kita," Dr Hertz menanggapi.
Pada 2018, Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) milik NASA akan menggunakan metode yang sama untuk mengamati 200 ribu bintang terang di dekat Bumi. TESS juga akan memfokuskan pencarian planet yang memiliki ukuran seperti Bumi atau Super-Earth.