Listrik di Jakarta Masih Sering Padam, Ini Penjelasan Bos PLN

Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengaku masih adanya pemadaman listrik di wilayah Jakarta

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 12 Mei 2016, 16:00 WIB
Kelima pembangkit tersebut yaitu PLTU Sumsel 8 2x600 MW, PLTU Sumsel 9 2x600 MW, PLTU Sumsel 10 1x600 MW, PLTU Batang 2x1.000 MW, dan PLTU Indramayu 1x1.000 MW. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengaku masih adanya pemadaman listrik di wilayah Jakarta. Salah satunya disebabkan terhambatnya pembangunan infrastruktur kelistrikan seperti gardu listrik, jaringan transmisi dan distribusi.

"Kondisi ini (pembangunan gardu listrik, transmisi dan distribusi) terlambat cukup lama. 5-6 tahun tidak dikembangkan," tutur Sofyan dalam diskusi 'Implementasi Pembangunan Pembangkit 35 Ribu MW' di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (12/5/2016).

Keterlambatan pembangunan infrastruktur di Jakarta bukan karena PLN tidak mampu membangun. Tapi lebih karena sulitnya perseroan melakukan pembebasan lahan.

 

"Pembangunannya harus melewati rumah-rumah penduduk, perkampungan. Hampir semua lokasi alami hambatan," jelas dia.

Namun sejak lahirnya Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 2012 dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 4 Tahun 2016, seluruh masalah penyediaan lahan sudah mulai teratasi.

PLN pun mulai bergerak dan beberapa waktu lalu perseroan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah meneken perjanjian pemanfaatan lahan pemda dan instansi pemerintah.

Hasilnya, kini 70 persen pembebasan lahan sudah selesai.

"Sekarang ini tinggal di 9 lokasi. Proyek kabel bawah tanah bisa lebih cepat dan tanpa kendala, mudah-mudahan 1-2 tahun ke depan sudah tuntas," ungkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya