Liputan6.com, Jakarta - Google telah bersiap membayar biaya lisensi penggunaan teknologi Java di Android sebanyak US$ 30-40 juta atau setara dengan Rp 400-533 juta kepada Sun Microsystem.
Informasi yang dilaporkan Business Insider, Kamis (12/5/2016), Chairman Google Eric Schmidt bersaksi di pengadilan terkait perseteruan yang berlangsung antara Oracle dan Google.
Baca Juga
Advertisement
Sayangnya, pembicaraan Google dan Oracle terhenti, sehingga Sun saat ini tidak mendapatkan sepeser pun. Dikabarkan, Schmidt memberikan kesaksian di hari kedua fase terbaru perseteruan antara Oracle dan Google mengenai Android.
Oracle sebelumnya membeli Sun pada 2009 dan mengajukan serangkaian tuntutan hukum terhadap Google sejak 2010. Adapun fase terbaru dimulai awal tahun ini.
Berdasarkan laporan Wall Street Journal, kedua perusahaan telah sepakat menempatkan logo Java pada perangkat Android dan menggunakan proporsi Java lebih banyak.
Menurut pernyataan mantan CEO Sun Jonathan Schwartz yang juga bersaksi di pengadilan, pembicaraan antara keduanya terhenti lantaran Google tidak ingin bergantung pada perusahaan lain untuk membentuk inti teknologi.
Sementara itu, kuasa hukum Oracle menunjukkan email yang menunjukkan Schwartz tidak akan senang dengan cara Google menggunakan Java.
Inti dari tuntutan hukum ini adalah Google harus membayar Sun karena telah memasukkan API Java ke Android. Sebagai informasi, saat ini jumlah pengguna Android di dunia mencapai 80 persen dari total penggunaan smartphone.
(Tin/Why)