Liputan6.com, Jakarta Rasa yang manis dan warnanya yang menarik membuat banyak anak-anak suka buah. Tapi, tak sedikit anak yang disodorkan sayur langsung lari karena tak doyan. Lalu, apa kerugiannya bila anak hanya suka buah?
Menurut dokter spesialis anak Frieda Handayani Kawanto anak sebaiknya seimbang dalam mengonsumsi buah dan sayur. Sebaiknya ada buah dan sayur, karena kandungan dalam kedua jenis makanan ini berbeda.
"Pada buah kandungannya banyak karbohidrat dan gula buah, serta Vitamin A, C, dan E. Tapi mineral-mineral pada buah tidak setinggi yang terdapat pada sayur," tutur dokter Frieda saat peluncuran program edukasi konsumsi buah dan sayur pada anak dari Sarihusada di Jakarta ditulis Kamis (12/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, anak pun kehilangan manfaat baik dari sayur lainnya yakni serat. Pada sayur, ada serat pangan yang dapat dan tidak dapat larut dalam air. Masing-masing jenis serat ini memiliki manfaat berbeda.
"Serat pangan yang larut dalam air itu menyerap air membentuk gel. Lalu gel difermentasi oleh bakteri di usus sehingga menghasilkan asam lemak rantai pendek yang berfungsi membuat sel-sel saraf bekerja lebih baik," tutur dokter spesialis anak yang ahli di bidang gastrohepatologi ini.
Satu lagi, kehadiran serat yang tidak dapat larut dalam air yang terdapat dalam sayur perannya tidak bisa tergantikan oleh lainnya. Serat ini membentuk massa tinja di saluran pencernaan sehingga buang air besar lebih lancar.
Jadi, jika anak hanya suka buah, ayo para orangtua bujuk si Kecil ya, agar mau makan sayur dan mendapatkan manfaatnya.