Ini Alasan Mantan Petinggi Astra Tak Mau Pensiun Kerja

Bagi TP Rachmat pensiun merupakan pilihan setiap orang. Dia mengatakan tak ingin membatasi diri untuk usia pensiun tersebut.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Mei 2016, 22:22 WIB
Menteri Perindustrian Saleh Husin bertemu pendiri Triputra Grup TP Rachmat. (Foto: Kemenperin.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan pimpinan Grup Astra‎, Theodore Permadi Rachmat‎ memang terkenal pengusaha yang ulung. Meski telah pensiun dari Astra, ayah dari tiga orang anak ini tetap bergelut sebagai pengusaha di Triputra Grup. Lantas, apa yang membuat terus ingin berbisnis?

TP Rachmat mengatakan bisnis merupakan bagian dari jiwanya. Dia sendiri mengaku enggan hanya berpangku tangan meski bisnis yang telah dibangunnya telah menjadi besar.

"Tahun 1998 saya umur 55 tahun, masa mau main golf setiap hari. Saya tanya ke diri saya sendiri passion saya apa. Saya rasa dari dulu passion saya building business ya udahterusin aja," kata dia di acara Wealth Wisdom The Essence of Wealth di Jakarta, Kamis (12/5/2016).

Bagi TP Rachmat pensiun merupakan pilihan setiap orang. Dia mengatakan tak ingin membatasi diri untuk usia pensiun tersebut.

"Kembali dalam hidup apa sih yang kamu paling suka dalam hidup. Saya sih bilang tadi building business. Siapa bilang umur 55 tahun harus pensiun. Siapa yang harus menentukan untuk pensiun dan tidak pensiun kan kita sendiri. Dan kalau kerja sendiri kan nggak ada masa pensiun. Jadi kenapa kita mesti membatasi diri," jelas dia.

‎Sementara itu, dia menuturkan dalam menjalankan bisnis terpenting ialah membangun kompetisi. Maka dari itu, pihaknya menghindari campur tangan keluarga dalam bisnis. Pihaknya pun membagi pengelolaan perusahaan dalam kategori pemilik dan manajemen.

"Saya percaya benar untuk sustainability itu harus ada pemisahan antara owner dan management. Karena kalau kebanyakan owner yang manage kebanyakan itu iri hati. Mungkin kalau generasi kedua karena kakak adik masih bisa toleransi, tapi begitu ke generasi ketiga generasi keempat lebih ribut lagi. Jadi kasih profesional management  jadi jauh lebih langgeng‎," tutup dia. 




POPULER

Berita Terkini Selengkapnya