Daftar Kuliner Khas Jawa Timur untuk Anda yang Suka Sensasi Pedas

Lebih dari sekadar pemandangan alam yang indah, Jawa Timur juga memiliki kekayaan kuliner yang tak ada duanya.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 14 Mei 2016, 12:01 WIB

Liputan6.com, Jakarta Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur menunjukkan, angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Timur selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat tahun 2014, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jawa Timur mencapai 463.596 wisman.

Meningkatnya wisata Jawa Timur dari tahun ke tahun bukan tanpa sebab, pasal kawasan ini lebih dari sekadar pemandangan indah dan warisan situs bersejarah, namun juga terkenal dengan beragam kuliner tradisionalnya yang lezat.

Seperti disusun Liputan6.com, Kamis (12/5/2016), berikut kuliner tradisional Surabaya yang perlu Anda coba saat berwisata ke Jawa Timur.

Sego Tempong

Sego Tempong, kuliner khas Banyuwangi

Sego dalam bahasa Jawa berarti nasi, sedangkan Tempong dalam bahasa Jawa ngoko berarti tampar. Kata tempong merupakan representasi dari pedasnya sambal dalam kuliner tradisional ini. Pedasnya sambal bagaikan pedasnya sebuah tamparan.

Satu porsi Sego Tempong umumnya berisi berbagai macam sayur dan lauk, s eperti daun bayam yang telah direbus, daun kemangi, hingga daun keniki yang banyak memiliki khasiat. Sementara lauk yang disajikan antara lain tahu, tempe, bakwan jagung, dan ayam goreng. Sayangnya kuliner tradisional ini makin jarang ditemukan, namun bukan berarti tidak ada yang menjualnya. Di Banyuwangi masih terdapat beberapa rumah makan yang menyediakan kuliner legandaris Jawa Timur ini.

Rujak Cingur

Foto dok. Liputan6.com

Cingur secara etimologi berasal dari bahasa Jawa Timur yang berarti congor atau mulut sapi. Mulut sapi inilah yang menjadi bahan utama pembuatan rujak, ditambah dengan berbagai bahan lain, seperti mentimun, kedondong, bengkuang, nanas, dan mangga. Selain itu, untuk memperkaya rasa, ditambahkan pula daun kangkung, kacang panjuang, potongan tempe dan tahu.

Bahan-bahan tersebut kemudian disatukan dan diaduk bersamaan dengan bumbu rujak. Bumbu rujak sendiri dterbuat dari bahan-bahan berupa gula merah, kacang tanah, garam, dan cabai. Untuk menambah citarasa khas Jawa Jimur, bumbu rujak cingur selalu ditambah petis dan asam jawa. Sudah kebayang kenikmatannya bukan? Bagi Anda yang gemar kuliner pedas, rujak cingur jadi pilihan yang tepat.

Tahu Campur

Tahu Campur kuliner tradisional Jawa Timur

Siapa yang tak kenal kuliner khas Jawa Timur yang satu ini. Tiap orang tentu sudah mengenalnya, mengingat penjual tahu campur selalu ada di berbagai kota di Indonesia. Namun demikian, ada yang kurang rasanya jika berkunjung ke Surabaya tapi tidak menyicip kuliner yang satu ini.

Tahu Campur umumnya berisi potongan tahu dan mi, dicampur dengan sayuran berupa daun sawi dan tauge. Kenikmatan tahu campu terasa dari kuah bumbu yang dibuat menggunakan petis. Untuk menambah citarasa, hidangan tahu campur selalu ditambahkan potongan empal. Sate telur puyuh dan kerupuk udah adalah teman yang tepat disantap bersamaan dengan tahu campur.

Tahu Tek

Tahu Tek kuliner tradisional Surabaya

Nama Tahu Tek memang terdengar asing di telinga orang Indonesia. Meski tidak begitu populer, kuliner khas Jawa Timur yang satu ini selalu ditunggu kehadirannya saat perut lapar. Mirip dengan sajian ketoprak di Jakarta, Tahu Tek berisi lontong, tahu setengah matang, kentang gorengm dan telur dadar. Bahan-bahan tersebut kemudian disiram bumbu kacang, dan ditaburi kecambah dan kerupuk. Ada yang unik dari nama kuliner ini, nama “Tek” konon dipakai karena penjualnya selalu membunyikan suara “Tek..tek..tek…” saat berkeliling dengan gerobak.

Pecel Semanggi

Foto dok. Liputan6.com

Menggunakan bahan utama berupa daun semanggi, kuliner khas Jawa Timur yang satu ini kerap dicari wisatawan. Daun semanggi, daun kangkung, dan kecambah dicampur menjadi satu, dan disiram sambal kacang yang lezat. Untuk menambah sensasi kriuk, pecel semanggi kerap disajikan bersamaan dengan kerupuk uli yang terbuat dari beras.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya