Liputan6.com, Jakarta Bagi orang yang memiliki kekayaan tak terbatas, ia dapat pergi traveling ke mana saja. Namun ada beberapa tempat di bumi yang tak boleh diinjak oleh siapapun, termasuk wisatawan, karena alasan tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Ternyata, masih ada tempat di dunia yang tak bisa dikunjungi oleh orang, bahkan jika dibayar dengan jumlah uang yang banyak. Dilansir dari Brightside pada Jumat (13/5/2016), ada 5 tempat terlarang yang tak boleh diinjak manusia. Semua tempat ini terlarang karena berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian bagi orang yang mengunjunginya. Penasaran? Simak 5 tempat yang terlarang bagi pengunjung.
Pulau Surtsey
Penyebab travel ban: eksperimen ilmiah
Pada tahun 1963, di perairan Islandia, sebuah gunung berapi bawah laut meletus, dan dalam waktu singkat pulau baru seluas 2,7 kilometer persegi terbentuk. Pulau ini segera mendapat perhatian dari berbagai ilmuwan dari berbagai negara, karena merupakan contoh luar biasa dari formasi pulau dan menjadi awal kehidupan baru. Sejak itu Pulau Surtsey, dinamai berdasarkan karakter mitologi Surtr yang adalah pemimpin raksasa api, hanya dikunjungi untuk tujuan ilmiah dan area terbatas bagi wisatawan.
Ilha da Queimada Grande
Penyebab travel ban: memiliki penghuni ribuan ular mematikan
Ilha da Queimada Grande, yang terletak 35 km dari pantai Brasil, sekilas tampak seperti surga. Namun, Anda mungkin membayar perjalanan ke pulau ini dengan hidup Anda. Mengapa? Karena pulau dengan luas 0,43 kilometer persegi ini memiliki perkiraan populasi sekitar 4 ribu ular. Jenis ular yang paling berbahaya di pulau ini adalah Bothrops insularis, atau ular lancehead emas. Ular ini memiliki racun lima kali lebih kuat dari ular berbisa lainnya dan saat menggigit akan menyebabkan kematian instan. Itu sebabnya pemerintah Brazil melarang siapa pun mengunjungi Ilha da Queimada Grande, yang juga disebut Pulau Ular.
Pulau Sentinel Utara
Penyebab travel ban: penduduk Aborigin yang agresif
Salah satu dari Kepulauan Andaman di Teluk Benggala adalah rumah bagi suku pribumi Sentinel yang berbahaya. Suku ini menghindari kontak dengan peradaban dan keras dalam menahan intrusi apapun. Menurut para ilmuwan, kaum pribumi menghabiskan hingga 60 ribu tahun dalam isolasi dari sisa peradaban manusia. Orang-orang ini secara aktif mempertahankan wilayah mereka. Pada tahun 2004 suku Sentinel menembak sebuah helikopter pemerintah India yang terbang di atas pulau itu dengan panah, padahal mereka sedang mencari tau apakah penduduk setempat membutuhkan bantuan setelah terjadinya tsunami. Korban terbaru suku ini adalah beberapa nelayan yang hilang. Setelah pembunuhan para nelayan ini, pemerintah India menghimbau warga untuk menjauh dari orang-orang Sentinel dan tanah mereka.
Kuil Ise Grand
Penyebab travel ban: hanya untuk kaum elit
Di Jepang, kuil yang paling penting di seluruh negeri adalah kompleks candi dari Ise Jingu. Candi utama dari Ise Jingu dikelilingi oleh pagar kayu tinggi dimana hanya mereka yang berpangkat tinggi imam dan anggota keluarga Kekaisaran diperbolehkan masuk. Hingga tahun 1945, Ise adalah tempat yang bahkan lebih sulit untuk diakses. Kuil terpisah dari dunia luar oleh Sungai Miyagawa yang melambangkan perbatasan dengan tanah biasa dan tanah suci. Para biarawan dilarang keras untuk menyeberangi sungai karena dianggap sebagai pelanggaran kesucian tempat suci dan akan menyebabkan kesulitan untuk seluruh Jepang.
Pulau Gruinard
Penyebab travel ban: tempat pengujian senjata biologis
Pada tahun 1942, pemerintah Inggris membeli pulau Gruinard yang berada di Skotlandia untuk menguji senjata biologis khususnya anthrax. Selama percobaan, ditemukan bahwa anthrax telah mencemari wilayah untuk jangka waktu yang panjang, menyebabkan kematian penduduk di 95% kasus. Sampai tahun 1980-an, pulau Gruinard adalah salah satu tempat paling mematikan di planet ini. Tahun 1986 para ilmuwan akhirnya memulai 'pembersihan' pulau ini hingga dinyatakan aman pada tahun 1990. Namun demikian, belum manusia ada yang menetap di sana. Para ahli memperingatkan bahwa spora anthrax tetap ada di tanah pulau Gruinard, yang berarti bahwa pulau ini tidak akan cocok untuk ditinggali selama ratusan tahun.