Liputan6.com, Jakarta - Setiap bulannya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengirim lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat untuk ikut dalam program magang ke Jepang.
Dalam program ini, para peserta magang bukan hanya mendapatkan keterampilan tetapi juga gaji hingga Rp 10 juta per bulan.
Lantas bagaimana cara untuk ikut dalam program pemagangan ini?
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalatas) Kemenaker Khairul Anwar mengatakan, jika berminat ikut dalam program ini, maka calon peserta harus melakukan pendaftaran di Dinas Tenaga Kerja di masing-masing daerah.
Saat ini, sudah ada 15 provinsi yang menyediakan seleksi awal untuk program magang di luar negeri. Daerah tersebut diantaranya yaitu Jawa timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Jambi.
Baca Juga
Advertisement
"Ini mereka danai pakai APBD sendiri dianggarkan untuk seleksi tahap awal," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Setelah mendaftar, lanjut Khairul, calon peserta akan mengikuti tahap seleksi tingkat daerah. Dalam seksi tersebut akan dilihat kemampuan fisik dan akademis. Kemenaker memprioritaskan calon peserta lulusan SMA untuk ikut dalam program ini.
"Tahapannya, seleksi di daerah, ada persyaratan secara fisik dan akademis. Jadi harus sehat jasmani rohani dan pendidikan minimal SLTA. Ketika fisik dan pendidikan memenuhi nanti tinggal diseleksi. Fisik ini penting karena perlu kepastian yang berangkat ke sana yang siap secara fisik dan mental. Karena bekerja di industri perlu kesiapan fisik mental," lanjut dia.
Ketika dinyatakan lulus seleksi, calon peserta akan ikut dalam pelatihan selama dua bulan di tingkat daerah sebelum mengikuti seleksi ditingkat nasional.
"Setelah terseleksi, daerah akan melakukan persiapan terkait masalah bahasa, skill dan sikap perilaku. Itu diberikan di tingkat daerah selama dua bulan," kata dia.
Kemudian setelah tersaring dan dinyatakan lulus dari seleksi tingkat daerah, maka calon peserta magang akan mengikuti seleksi di tingkat pusat. Jika dinyatakan lulus seleksi tingkat pusat, calon peserta juga akan mengikuti proses belajar dan pelatihan dalam training center selama dua bulan.
"Begitu terseleksi, nanti masuk ke training center kita selama dua bulan lagi. Materi yang diberikan juga hampir sama yaitu bahasa, keterampilan dan sikap perilaku. Setelah itu baru bisa berangkat," ungkap dia.
Khairul memastikan, calon peserta yang ingin ikut dalam program magang ini tidak dipungut biaya alias gratis. Namun calon peserta harus tetap mengeluarkan dana untuk kebutuhannya masing-masing pada saat tahap seleksi.
"Program ini gratis, hanya biaya yang melekat kepentingan pribadi seperti untuk tes kesehatan. Yang lainnya gratis," tandas dia. (Dny/Ndw)