Liputan6.com, London - Ratusan orang terpaksa dievakuasi dari rumah mereka menyusul ditemukannya sebuah bom 500-lb atau sekitar 226 kilogram, sisa Perang Dunia II. Peledak itu ditemukan tertanam sekitar satu meter di bawah tanah pada sebuah taman bermain di Royal High School, Bath, Inggris.
Heboh penemuan bom itu lantas memicu evakuasi massal akibat bom tersebut.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, petugas juga membuat sebuah zona ledak yang berjarak 300 meter dari tempat penemuan bom tersebut.
Lalu tim penjinak bom atau Explosive Ordnance Disposal (EOD) segera meluncur ke lokasi kejadian pasca-peledak tersebut ditemukan Kamis 12 Mei sore.
Dewan Bath & North East Somerset kemudian memosting foto-foto yang menunjukkan para relawan mendirikan tenda di dekat tempat penemuan bom tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Sejumlah sekolah setempat dipastikan terkena dampak dari insiden itu, dan pihak berwenang juga meminta para pengemudi untuk meninjau kembali perjalanan mereka ke kota itu. Terkecuali dalam keadaan darurat.
Para warga di sekitar lokasi penemuan bom itu baru diperbolehkan kembali ke rumah mereka masing-masing setelah 48 jam kemudian -- setelah adanya pernyataan dari pihak yang berwenang bahwa daerah itu sudah sepenuhnya aman dari ancaman ledakan.
"Kami akui bahwa insiden ini telah menimbulkan gangguan terutama bagi warga yang rumahnya masuk dalam wilayah zona ledak. Kami sangat berterima kasih atas kesabaran mereka," ujar Kepala Polisi Somerset dan Avon kevin Thatcher seperti dilansir Daily Mail, Jumat (13/5/2016).
"Keputusan untuk mengevakuasi mereka bukanlah hal yang mudah, namun kami harus melakukannya karena keselamatan mereka adalah perhatian utama kami. Kami menghargai kecemasan mereka, namun tim penjinak bom akan bekerja secepat mungkin dan informasi akan terus diperbarui," imbuhnya.
Sejumlah warga yang dievakuasi dari 1.000 rumah kini terpaksa melewatkan akhir pekan mereka di Bath Recreation Ground.
Tembok penghalang di sekitar bom telah dibangun dengan menggunakan 250 ton pasir. Bom itu nantinya akan dibawa ke tempat yang aman untuk diledakkan di bawah kendali.
Seorang juru bicara kepolisian mengatakan, "Kepolisian Somerset dan Avon telah bekerjama sama dengan sejumlah mitra seperti Dewan Bath and North East Somerset, Layanan Ambulans South West, dan Pemadam Kebakaran Avon untuk akan memastikan keamanan warga di tempat pengungsian," kata juru bicara polisi itu.
"Sayangnya, setelah keluar dari zona ledak, warga tidak diizinkan kembali masuk, mereka membutuhkan waktu 48 jam untuk bisa masuk. Beberapa warga memilih tetap tinggal di rumah mereka, namun mereka disarankan untuk mengungsi. Warga yang memilih tetap tinggal di zona ledak diminta untuk tidak mendekat dalam jarak 100 meter karena membahayakan," kata dia.si jubir.
Temuan bom itu juga menyebabkan gangguan pada layanan transportasi umum di Bath. Sejumlah jadwal kereta dikabarkan terkena imbas yang signifikan.
Melalui akun Twitter, sejumlah warga Bath menggambarkan proses evakuasi dengan menggunakan #bathbomb sebagai tagar.
"Baru saja terbangun karena polisi dan disarankan untuk meninggalkan #portland #bathbomb," cuit Zoltan Seres di media sosial Twitter.
"Saya pikir #BathBom ini cukup lucu. Saya hanya berharap peristiwa ini terjadi jauh dari tempat tinggal saya. Saya hanya ingin pulang," tulis Darryl Harris di Twitternya.
"Jadi, taman bermain yang kami gunakan ada di atas sebuah bom 500-lb yang belum meledak! #bathbom #Bath," tulis Stephanie Woodhoose.