Liputan6.com, Jakarta - Tepat di depan pintu masuk selatan Stasiun KA Gambir, Jakarta Pusat, alunan dangdut berlirik humor terdengar meriah. Lalu lalang pengguna KRL satu per satu berhenti sejenak, untuk menikmati suguhan musik ini.
Delapan orang yang menghibur para penumpang di Stasiun Gambir itu ternyata grup Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks atau biasa dikenal OM PSP.
Mereka 'ngamen' di stasiun itu dalam rangka sosialisasi antikorupsi, yang diadakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Grup orkes berseragam kaos hijau bertuliskan "Ngamen Anti Korupsi" ini, mulai menghibur para penumpang kereta pukul 16.00 WIB.
"Mari berantas korupsi sejak dini. Korupsi adalah perbuatan yang sangat tidak terpuji," ujar seorang personel OM PSP, Jakarta, Jumat (13/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Selesai bernyanyi, grup OM PSP memberikan kuis berhadiah kepada para penumpang yang sedang menunggu jadwal perjalanan mereka.
Mereka memberikan pertanyaan terkait lembaga antirasuah di Tanah Air. Di antaranya, siapa nama pemimpin KPK dan tahun berapa KPK berdiri?
Para penumpang pun berlomba menjawab. Seorang bocah berkaos biru berhasil mendapat giliran.
"Tahun 2002," jawab si anak lantang.
Ternyata jawaban nya salah. KPK nyata nya berdiri pada 2003. Kendati, bocah berkacamata yang hendak bepergian ke Purwokerto bersama sang ibu itu, tetap mendapat hadiah.
Dengan senang, si anak langsung membuka hadiah berupa kaos putih bertuliskan "Jagalah Kejujuran".
Orkes dangdut kembali berlanjut. Sore harinya, acara ini dihadiri Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dan Direksi PT KAI (Persero).