Liputan6.com, Jakarta - Balita 2,5 tahun asal Bogor, LN, yang mengalami kejahatan seksual tetangganya sendiri, Budiansyah, hingga meninggal. Kini arwahnya seolah gentayangan, hingga sang ibu Ny kerap kesurupan sang anak.
Berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com sepanjang Jumat sore hingga Sabtu (14/5/2016) pagi, atau menjadi berita terpopuler.
Advertisement
Sementara, berita populer terkait suara tangisan di makam korban tragedi Mei 1998. Ada juga berita terkait cerita penggali makam Pondok Rangon untuk korban tragedi Mei 1998.
1. Saat Roh Balita Korban Kejahatan Seksual di Bogor Minta Susu
Ny, ibu kandung LN, masih tidak memercayai anak semata wayang hasil buah perkawinan dengan suaminya AS ditemukan tewas mengenaskan, setelah menghilang selama lebih dari 30 jam. Balita di Bogor tersebut tewas di tangan penjahat seksual, Budiansyah (26).
Kematian bocah berusia 2 tahun 2 bulan (sebelumnya 2,5 tahun) dengan cara tidak wajar ini membuat kedua orangtuanya terpukul hingga shock. Bahkan Ny kerap mengalami kesurupan.
Selengkapnya...
2. Isak Tangis dan Minta Tolong di Makam Tanpa Nama Tragedi Mei 1998
Ratusan nisan tanpa nama berderet rapih di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Ada kisah horor di areal makam seluas 62 hektare ini. Isak tangis dan meminta tolong kerap terdengar kala magrib tiba.
Pekerja Harian Lepas (PHL) TPU Pondok Ranggon, Sakri, menceritakan kisah tersebut. Menurut dia, sebelum areal makam diperluas, tepatnya dekat dengan makam korban Tragedi 1998, ada lokasi proyek. Setiap menjelang magrib, penjaga proyek selalu mendengar isak tangis dan suara minta tolong. Sumber suara pun tidak hanya satu.
Selengkapnya...
3. Tugas Berat Penggali Makam Pondok Ranggon pada Mei 1998
Sakri tidak pernah melupakan kenangan pemakaman korban kerusuhan Mei 1998. Petugas Harian Lepas (PHL) Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, itu mengenang sibuknya seluruh petugas saat satu per satu jenazah korban tragedi berdarah memasuki areal makam seluas 62 hektare, tanpa nama dan tanpa sanak saudara.
Tidak seperti pemakaman warga biasa atau pejabat negara, suasana penguburan malah terasa seperti keadaan perang.
Selengkapnya...