Ical: Saya Tidak Akan Duduk di Eksekutif

Meski tak ingin berada langsung di pemerintahan, Ical meyakinkan tidak akan melepas Golkar.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 14 Mei 2016, 16:34 WIB
Ketum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie (tengah) berbincang dengan Wakil Ketum Golkar Theo L Sambuaga (kedua kanan) disela rapat konsultasi nasional Golkar di Jakarta, Selasa (10/3/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Tak lama lagi, Aburizal Bakrie akan melepas jabatan Ketua Umum Partai Golkar. Jabatan itu tak lagi disandang ketika ketua umum baru disudah terpilih pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar.

Partai Golkar kini memang sudah menyatakan diri bergabung dengan pemerintah. Dengan begitu, partai berlambang pohon beringin itu berpeluang masuk jajaran kabinet kerja.

Hanya saja, Aburizal yang kerap disapa Ical itu, tak mau duduk di salah satu kursi menteri atau posisi eksekutif lainnya. Dia lebih memilih berada di balik layar.


"Kita tidak akan duduk di eksekutif. Kita akan duduk di lembaga-lembaga yang kemudian akan memberikan masukan pada rekan-rekan yang lebih muda dari saya," kata Ical saat Pra-Munaslub di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC)‎, Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/5/2016).

Meski tak ingin berada langsung di pemerintahan, Ical meyakinkan tidak akan melepas Golkar. Dia tetap akan memberi masukan bagi para kader muda yang memegang kendali.

"Kami yang senior ini tidak akan meninggalkan partai Golkar begitu saja. Mungkin yang muda lebih pintar, tapi untuk kebijaksanaan barangkali yang senior lebih," pungkas Ical.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya