Liputan6.com, Jakarta - Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud tiba di Jakarta. Dirwan datang ke Ibu Kota untuk menjalani pemeriksaan sampel darah dan rambut di Kantor BNN. Pemeriksaan terhadap Dirwan terkait kasus temuan sabu dan ekstasi di ruang kerja sang bupati beberapa hari lalu.
Pantauan Liputan6.com, Dirwan tiba di Ibu Kota melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Setibanya di bandara, Dirwan yang didamping oleh Direktur Psikotropika Prekusor BNN Brigjen Anjan Pramuka langsung menuju ke Kantor BNN di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur.
Di Kantor BNN, Dirwan yang mengenakan kemeja putih itu langsung dibawa ke ruang laboratorium BNN. Saat ditanya mengenai alasannya meminta untuk diperiksa di Ibu Kota, Dirwan hanya menjawab bahwa pemeriksaan di Jakarta dianggap lebih akurat dibanding di Bengkulu.
"Ya kalau di sini lebih akurat saja," kata Bupati Bengkulu Selatan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Terkait dirinya yang sebelumnya merasa difitnah dalam kasus tersebut, kali ini Dirwan enggan berkata banyak.
Ia hanya menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah dan tidak mengetahui siapa pemilik sabu yang ditemukan di ruang kerjanya. "Saya enggak salah. Saya tidak mengerti," tutur Dirwan Mahmud.
Dirwan pun berjanji akan memberikan penjelasan lebih rinci setelah dirinya diperiksa oleh petugas BNN. "Nanti saya jelaskan setelah pemeriksaan ini."
Sebelumnya, tim BNN Provinsi Bengkulu menggeledah ruang kerja Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud pada Selasa 10 Mei lalu.
Hasil penggeledahan, petugas menemukan sejumlah narkoba jenis sabu dan pil ekstasi di selipan sofa, dalam kardus di lantai dan di dalam laci. Dirwan Mahmud sendiri membantah sebagai pemilik barang haram tersebut maupun sebagai pengguna narkoba. Ia menduga dirinya sengaja dijebak difitnah.
Terakhir, dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh BNN Provinsi Bengkulu, Bupati Bengkulu Selatan tersebut ternyata negatif menggunakan narkoba.