Wali Kota Makassar Klaim Bangun Kotanya Berdasarkan Alquran

Selain merujuk Alquran, proses pembangunan MAkassar juga terinspirasi Isra Miraj.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 15 Mei 2016, 21:10 WIB
Selain merujuk Alquran, proses pembangunan MAkassar juga terinspirasi Isra Miraj.

Liputan6.com, Makassar - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengaku merancang pemerintahannya berdasarkan kitab suci Al-Quran. Prosesnya juga terinspirasi peristiwa Isra Miraj.

"Saya merancang kota ini berdasarkan Alquran, mirip kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, menerima perintah salat," jelasnya pada peringatan Isra Mi'raj di Masjid Nurut Taqwa, Makassar, dilansir Antara.

Danny Pomanto, sapaan akrab Wali Kota Makassar, menjelaskan semangat pemerintahan yang digagasnya dengan menyamakan kisah Isra Mi'raj seperti dengan perintah salat serta membersihkan diri. Ia mengaku ketika hendak menunaikan ibadah salat untuk menghadap Allah SWT, maka yang pertama harus dilakukan dengan mengawalinya berwudu dan niat.

"Tidak akan mungkin seseorang mampu menghadap Tuhan jika ia rantasa (kotor). Karenanya di awal pemerintahan saya, program pertama yang dilakukan adalah Makassar ta Tidak Rantasa (MTR)," jelas dia.

Selanjutnya dalam salat itu, hendaknya dilaksanakan seolah-olah kita berdialog langsung dengan pencipta dan harus dilaksanakan dengan penuh tawadu serta tidak sombong.

Menurut Danny, dalam pemerintahannya, hal ini disebut sombere (keramahan) yang sekarang gencar disosialisasikannya pada setiap kegiatan maupun kunjungannya kepada warga.

"Jika orang tidak sombere atau sombong, maka hilanglah proses silaturahmi di dalamnya. Masyarakat yang sombong tidak memungkinkan terciptanya komunitas yang kuat seperti di Kampung Paropo," kata dia.

Lalu, saat Nabi diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga ke Sidratul Muntaha' dengan waktu yang begitu cepat bagi Danny dimaknainya sebagai teknologi. Hal ini pula sehingga terciptalah konsep Smart City di kota ini.

"Jika Isra Mi'raj adalah pembeda yang diberikan Nabi Muhammad SAW dari nabi-nabi sebelumnya, maka MTR membedakan orang rajin dan malas, sombere membedakan orang mau silaturahmi dan tidak serta Smart City adalah pembeda antara orang yang ingin bergerak maju ke depan dan orang yang hanya ingin jalan di tempat," ujarnya.

Ustaz Nasir Jamaluddin sebagai pembawa hikmah Isra Mi'raj tertegun dengan penjelasan Danny itu. Ia pun membenarkan penjelasan Danny dan menyampaikan jika orang yang menyebut dirinya beragama mestilah mau menjalankan program wali kota.

"Ternyata pak wali juga penceramah. Penjelasan bapak sama dengan yang ingin saya jelaskan sehingga saya tidak perlu capek-capek lagi. Saya hanya ingin menambahkan bahwa dipertanyakan agamanya orang yang tidak mau MTR karena telah ada dalam Alquran," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya