Liputan6.com, Jakarta - Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud menyebut ada pihak yang ingin menjerumuskan dirinya dalam kasus penemuan narkoba jenis sabu di ruang kerjanya. Pihak yang dimaksud merupakan lawan politiknya saat bertarung pada Pilkada Bengkulu Selatan.
"Iya (saingan saat pilkada). Saya pikir orang-orang yang di seberang sana. Tapi nggak usah bilanglah, nanti terungkap," ujar Dirwan usai menjalani pemeriksaan sampel darah dan rambut di Laboratorium BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta, Sabtu (14/5/2016).
Menurut dia, bukan kali ini saja dirinya digiring dalam kasus pemakaian narkoba. Dia juga pernah dikaitkan dengan kasus narkoba saat bersengketa di Mahkamah Konstitusi. Adanya temuan narkoba sebagai jebakan yang dibuat pihak yang tidak menerima kekalahan saat pilkada lalu.
"Saya dulu memang dikatakan pakai obat, tapi saya tidak pernah sama sekali. Ya barangkali ini jebakan. Dulu ketika saya masih ngurus di MK, saya digiring juga untuk kasus narkoba," ucap Dirwan.
Baca Juga
Advertisement
Karena tak merasa bersalah, Dirwan pun mengaku sengaja datang ke BNN Jakarta untuk melakukan pemeriksaan sampel rambut dan darah. Tujuannya agar lebih meyakinkan pada publik bahwa dirinya tidak pernah menggunakan barang haram tersebut.
"Kemarin sudah tes urin negatif. Tapi untuk meyakinkan lagi saya ke sini untuk tes darah dan rambut. Sehingga nanti bisa jelas semua. Saya katakan, bahwa saya tidak tahu menahu persoalan ini, saya tidak pakai apa yang dikatakan, nanti kita buktikan saja," kata Dirwan.
Ia pun mengaku akan bersikap koperatif dan bersikap terbuka dalam pengungkapan kasus temuan sabu di ruang kerjanya. "Itu bukan milik saya. Saya sudah minta dengan BNN, saya akan membantu untuk ungkap ini, bekerja sama dengan BNN, saya akan bantu mengungkapkan semua ini," pungkas dia.