Pesantren Ini Rayakan Akhir Tahun Sekolah dengan Ngetrail

Jalur ekstrim dapat terlihat dari tanjakan di Kali Kuning dengan ketinggian 15 meter dan kemiringan 60 derajat.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 16 Mei 2016, 06:18 WIB
Jalur ekstrim dapat terlihat dari tanjakan di Kali Kuning dengan ketinggian 15 meter dan kemiringan 60 derajat.

Liputan6.com, Yogyakarta - Pondok Pesantren Alqodir yang berlokasi di Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menutup tahun ajaran sekolahnya atau akhir husanah dengan menggelar Alqodir Trail Merapi #2.

Kegiatan yang diikuti 1.800 rider dari DIY, Jawa Barat, dan Jawa Timur ini menempuh rute sepanjang 25 kilometer. Start dimulai dari lapangan sebelah Pondok Pesantren Alqodir menuju ke Bukit Rotari yang hanya berjarak 4 kilometer dari Puncak Merapi.

Ketua IOF 2x1 DIY Mujiyana mengatakan, kegiatan enduro motor yang dikenal dengan istilah Trabas ini terbuka bagi umum. Bahkan kali ini panitia menyediakan dua macam jalur, yakni jalur ekstrem dan fun.

Jalur ekstrem dapat terlihat dari tanjakan di Kali Kuning dengan ketinggian 15 meter dan kemiringan 60 derajat serta di areal perbukitan Rotari yang memiliki tinggi hampir 100 meter dengan kemiringan mencapai 70 derajat.


"Tetapi yang penting dari kegiatan ini adalah keselamatan sehingga jangan memaksakan diri kalau tidak mampu pilih lewat jalan lain saja," tutur Mujiyana pada Liputan6.com, Minggu (15/5/2016).

Diungkapkan dia, IOF atau Indonesia Off Road Federation, merupakan organisasi yang menaungi klub kendaraan off road. Di DIY, ada sekitar 170 klub dan jumlah anggota yang terdaftar sekitar 1.800 orang.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang ikut serta dalam gelaran itu menuturkan, motor trail menjadi solusi di tengah masyarakat, tidak hanya sehat lahir batin, melainkan juga membantu pemerintah untuk melihat potensi besar di pedalaman pedesaan.

Menurut dia, Kiai Masrur sebagai pengasuh ponpes membudayakan Trabas sebagai bentuk pembelajaran tentang alam kepada santri.

"Tentang kelebihan alam yang bisa dieksplorasi karena pesantren harus bangga menjadi tuan rumah sendiri dan mendukung pariwisata yang ada di Indonesia," ucap politikus PKB ini.

Imam juga mengaku sengaja datang untuk memberi dukungan kepada pesantren yang menggelar kegiatan semacam ini.

"Untuk promosi hadiahnya kali ini Kemenpora belum terlibat, mungkin nanti hadiahnya bisa ditambah," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya