Diam-diam Setnov dan Luhut Makan Siang Bersama di Bali, Ada Apa?

Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan diam-diam mengadakan pertemuan dengan Calon ketua umum Partai Golkar Setya Novanto.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Mei 2016, 19:30 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) berbincang dengan Ketua DPR RI Setya Novanto, Jakarta (2/4/2015). Kedatangan Luhut dalam rangka berkordinasi terkait pelaksanaan dan peringatan KAA ke-60 di Bandung. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Bali - Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan diam-diam mengadakan pertemuan dengan Calon ketua umum Partai Golkar Setya Novanto. Pertemuan itu dibalut makan siang di The Mulia Hotel Nusa Dua, Bali.

Keduanya makan di table 8 restoran hotel mewah tersebut. Setelah dengan Setnov, Luhut memanggil 2 caketum lainnya, yakni Priyo Budi Santoso dan Indra Bambang Utoyo.

Priyo datang sekitar pukul 15.05 WIB. Setelah berbicara sekitar 30 menit, Priyo pergi. Kemudian, Indra baru datang menjelang pukul 16.00 WIB.

Luhut mengatakan, sebagai kader Partai Golkar tentu wajar memiliki jagoan dan mendukung salah satu calon, serta membawa pesan Presiden. Hanya saja Luhut tak mau mengungkapkan makan siang bersama itu merupakan bagian dari dukungan terhadap Setnov.

"Baca saja sendiri, enggak mungkin kan saya jalan sendiri-sendiri (dengan presiden). Presiden intinya siapa saja boleh tapi Presiden tidak nyaman kalau ada rangkap-rangkap jabatan. Beliau juga tidak mau ada yang rangkap jabatan di kabinet," kata Luhut di lokasi, Minggu (15/5/2016).

"Kedua, siapa yang didorong Golkar sendiri. Pak Ical dorong seseorang, kemudian nyaman, presiden nyaman, ya nyaman," pungkas Luhut.

Beberapa waktu lalu, Setya Novanto mengaku mendapat restu dari Presiden Jokowi untuk memimpin Golkar. Dukungan itu disebut-sebut karena peran Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya