Liputan6.com, Kalianda - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menyambangi SMA Kebangsaan yang terletak di Kabupaten Kalianda, Lampung Selatan. Zul yang merupakan Dewan Pembina Yayasan Insan Cendikia, yayasan pendidikan yang mengelola SMA tersebut, bermaksud hadir dalam wisuda perdana para pelajarnya.
Dalam pidatonya, Zulkifli menegaskan para pendidiknya agar tak hanya mengajarkan kedisiplinan, kepintaran, keimanan serta ketakwaan. Tapi juga melengkapi karakter diri dengan wawasan luas serta ke-Indonesiaan.
"Tidak hanya mendidik disiplin, menjadi pintar, serta beriman dan bertakwa tapi juga memiliki wawasan kebangsaan dan identitas ke-Indonesiaan yang kuat," ujar Zul di SMA Kebangsaan, Kalianda, Lampung Selatan, Minggu 15 Mei 2016.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga meminta aparat penegak hukum yakni aparat TNI dan kepolisian setempat untuk turut serta menanamkam jiwa cinta Tanah Air dan bela negara kepada para siswanya. Dengan konsep pendidikan tersebut, ia berharap ke depannya SMA Kebangsaan menjadi sekolah favorit di Indonesia.
"Peran serta TNI-Polri setempat dalam menanamkan kedisiplinan, cinta Tanah Air dan bela Tanah Air kami perlukan. Inilah Sekolah Kebangsaan. Di sekolah ini, siapa pun dan dari manapun berhak bersekolah di SMA Kebangsaan," ucap Zul.
Ia melanjutkan, akan fokus mengembangkan SMA Kebangsaan menjadi lembaga pendidikan yang diakui baik ditingkat nasional maupun internasional.
"Kita akan menjadikan sekolah ini jauh lebih maju dan besar. Kita jadikan SMA Kebangsaan sebagai sekolah terbaik, tidak hanya di Lampung Selatan, tapi di dunia," tegas dia.
Penerimaan Siswa Baru
Di samping mimpi-mimpinya, Zul mengungkapkan kesedihan lantaran sekolahnya hanya menerima sedikit siswa baru setiap tahun. Hal itu disebabkan sistem pendidikan yang ia terapkan tak berbayar.
Baca Juga
Advertisement
"Saya sedih, setiap tahun hanya menerima 90 siswa. Sekitar 400 yang mendaftar di Lampung Selatan hanya diterima 30 siswa. Belum dari daerah lain. Saya berharap tahun depan SMA Kebangsaan bisa menerima 200 siswa, tahun berikutnya 250, berikutnya lagi 300 siswa. Sehingga nanti target jumlah siswa di SMA Kebangsaan sekitar 900 siswa," terang dia.
"Nanti ada siswa yang mendapat beasiswa, siswa yang membayar mandiri, dan siswa yang mendapat bantuan Pemda," sambung Zul.
Dia menerangkan pihak sekolah akan mengembangkan SMA Kebangsaan yang memiliki luas tanah 50 hektare sebagai lokasi wisata agro, kewirausahaan dan bisnis di bawah naungan yayasannya. Keuntungan lokasi wisata tersebut akan diputar untuk pendanaan beasiswa sekolah gratis bagi pelajarnya.
"Ini untuk membiayai sekolah sehingga tidak bergantung lagi pada donatur tetapi sistem yang sudah berjalan," tandas Zul.