Liputan6.com, Klaten - Siswa-siswi SMA Negeri 1 Klaten, Jawa Tengah merayakan kelulusan murid kelas 12 dengan menggelar pentas ketoprak. Namun bedanya, drama tradisional ini disajikan dengan dialog bahasa Inggris.
Para siswa mengambil kisah Perang Bubat yakni pertempuran antara Kerajaan Majapahit yang ingin menguasai Kerajaan Sunda Galuh. Karena bertepatan dengan rangkaian English Night (EN), maka dialog-dialognya menggunakan bahasa Inggris.
"Melalui hiburan ini juga sebagai ajang mengasah kemampuan anak dalam berbahasa asing dan rasa percaya diri tampil di depan publik," ujar Kepala SMAN 1 Klaten, Kawit Sudiyono, Sabtu (14/5/2016) malam, seperti dikutip dari Antara.
Dia menyatakan, melalui acara tersebut diharapkan juga mampu mencetak generasi yang dapat berprestasi di kancah internasional tapi juga tidak lupa dengan sejarah bangsanya.
Baca Juga
Advertisement
Setiap tahun, acara English Night mengambil tema yang berbeda-beda dan mengandung makna sesuai cerita yang dipertunjukkan. Untuk tahun ini bertajuk NOXA yang bermakna tanggung jawab atas apa yang dipercayakan terhadap diri sendiri.
Tragedi Perang Bubat menceritakan keinginan raja Majapahit Hayam Wuruk untuk memperistri puteri Dyah Pitaloka dari Sunda Galuh. Patih Gajah Mada yang diminta menyambut kedatangan calon pengantin puteri di alun-alun Bubat ternyata justru mengubah rencana.
Demi Sumpah Palapa, Gajah Mada menyerang seluruh tamu dari Kerajaan Sunda Galuh agar menjadi bagian dari kerajaan Majapahit yang mengakibatkan kematian Raja Mundingwangi serta Puteri Dyah Pitaloka.
Cerita tersebut dipadukan dengan penampilan bermusik dan bernyanyi lagu-lagu yang manis dan menyentuh, penonton merasakan suasana sedih maupun bahagia dalam cerita.
Acara English Night diselenggarakan oleh English Community di bawah bimbingan sekolah untuk mengapresiasikan talenta siswa-siswi SMAN 1 Klaten dalam bidang kesenian berbasis bahasa Inggris.
Semua panitia dan pelatih yang terlibat dalam pertunjukan adalah siswa, tanpa menggunakan jasa pelatih dari luar, sehingga melatih kerja sama, kekompakan dan kemampuan siswa untuk mengorganisir suatu acara di lingkup sekolah.