Pasca-Pengeroyokan di Mampang, Keamanan Polantas Jadi Prioritas

Indrajit enggan menceritakan kronologi pengeroyokan anggota Polantas di Mampang dan sudah sejauh mana penyelidikannya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 16 Mei 2016, 15:05 WIB
Polantas merazia pengendara sepeda motor yang melanggar aturan berlalulintas, saat berlangsungnya Operasi Patuh Jaya di sepanjang Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta, Selasa (2/6/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Korps Lalu Lintas (Wakorlantas) Polri Brigadir Jenderal Polisi Indrajit mengatakan, kasus pemukulan anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) di kawasan Mampang, Jakarta Selatan masih didalami. Termasuk pengejaran terhadap pelaku pengeroyokan.

"Yang itu masih dalam penanganan. Nanti tindak lanjutnya," tutur Indrajit di kantor Korlantas Polri, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Selatan, Senin (16/5/2016).

Namun, Indrajit enggan menceritakan bagaimana kronologi kejadian itu dan sudah sejauh mana penyelidikannya. Kendati demikian, kejadian yang menimpa anggota Polantas itu dijadikan evaluasi pengamanan personel yang dikerahkan pada Operasi Patuh tahun ini, mulai 16 Mei hingga 29 Mei mendatang.


"Kegiatan itu standar operasional prosedur (SOP) semua harus dipedomani. Keselamatan dirinya, juga keselamatan yang diatur. Kita nanti lihat situasinya. Kalau perlu keamanan khusus ya (diturunkan)," pungkas Indrajit.

Seorang anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) bernama Brigadir Bram Karisma dikeroyok sejumlah orang tak dikenal saat tengah bertugas di perempatan lampu merah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Saat korban sedang bertugas, tiba-tiba datang sekitar 10 orang mengendarai 5 sepeda motor. Tanpa diketahui akar permasalahannya, tiba-tiba para pria tersebut menyerang Brigadir Bram.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya