Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, pengguna internet baik di dalam maupun luar negeri sedang dihebohkan dengan kemunculan seorang yang diduga penjelajah waktu, sedang menonton pertandingan petinju Mike Tyson di tahun 1995.
Berada di antara para penonton, penjelajah waktu yang dimaksud terjepret kamera sedang memotret pertandingan tinju dengan sebuah smartphone.
Baca Juga
Advertisement
Mungkin jika hal ini terjadi di tahun 2000an, tidak akan ada orang yang memperhatikan. Tetapi, pada 1995 ponsel belum secanggih saat ini.
Kecurigaan tentang adanya time traveller sebenarnya bukan hal yang baru. Informasi yang dikutip Tekno Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (16/5/2016), memperlihatkan bahwa penjelajah waktu mungkin tak sekadar `kabar burung`.
Mengutip laman Express, arkeolog Tiongkok menemukan sebuah logam yang diduga merupakan jam tangan Swiss saat membuka peti raksasa berusia 400 tahun yang sebelumnya tak pernah dibuka di makam Si Qing, Shanghai.
Temuan pada 2008 ini cukup menghebohkan, apalagi tulisan Swiss terukir pada bagian belakang logam tersebut.
Lalu, penjelasan apa yang cukup masuk akal? Saat itu, banyak yang berasumsi seorang penjelajah waktu telah datang ke masa lalu dan jam Swiss miliknya tertinggal di makam tersebut.
Sementara, ada juga sebuah foto yang diambil pada 1940 saat pembukaan kembali South Fork Bridge di British Colombia. Dalam foto itu, tampak kerumunan orang dalam balutan busana urban lawas.
Perjalanan Waktu Mungkin Dilakukan?
Namun yang mengejutkan, seorang pria paruh baya yang terjepret kamera di dalam kerumunan justru berpakaian sangat berbeda dengan orang-orang di sekitarnya.
Ia tampil trendi dengan gaya masa kini, dengan kaos, sweater, dan lengkap dengan kacamata hitam. Pria ini sungguh menarik perhatian, sebab tak ada di sekelilingnya yang berpakaian sama seperti pria tersebut.
Kisah penjelajah waktu lainnya, seorang perempuan di tahun 1938 terjepret kamera diduga sedang menelepon dengan ponselnya. Mungkinkah?
Rupanya, cucu dari perempuan berpakaian vintage tersebut mengklarifikasi dan menyebutkan bahwa neneknya kala itu berusia 17 tahun. Sang nenek yang bernama Gertrude Jones, kala itu sedang menjajal perangkat telekomunikasi milik pabrik bernama Dupont.
"Mereka sedang menjajal ponsel wireles milik pabrik, nenekku dan lima orang lainnya dipinjami perangkat telepon selama satu minggu untuk mencoba apakah telepon itu bekerja dengan baik," kata sang cucu.
Lalu, apakah time traveller benar-benar ada? Seorang ilmuwan, Profesor Stephen Hawkins kepada Daily Mail beberapa waktu lalu menuturkan, penjelajah waktu pernah dianggap sebagai hal yang sebelumnya tak pernah ada dalam dunia sains.
Lebih lanjut, ia mengatakan, dirinya biasanya menghindari bahasan mengenai penjelajah waktu karena takut mendapatkan label sebagai orang aneh.
Sementara, ilmuwan lain percaya bahwa perjalanan waktu mungkin saja dilakukan dan bisa diukur dengan teori fisika. Misalnya dengan kehadiran warmhole atau perjalanan dengan kecepatan cahaya.
(Tin/Isk)
Advertisement