Liputan6.com, Seoul - Kedatangan Presiden Jokowi ke Korea Selatan disambut meriah oleh pemimpin negara itu. Bahkan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menyebut tersanjung dengan kehadiran Jokowi di negaranya.
Kemitraan Indonesia dan Negeri Ginseng sudah terjalin selama 10 tahun. Park mengatakan, kemitraan ini akan terus berlangsung dan masuk ke babak baru.
"Tahun ini merupakan tahun ke-10 semenjak kedua negara menjalin hubungan kemitraan strategis, sehingga kedua negara sedang menghadapi babak baru untuk menuju masa depan yang lebih baik dengan mencari berbagai cara untuk mewujudkannya," kata Presiden Park di Cheong Wa Dae, Seoul, Korea Selatan, Senin (16/5/2016).
Setelah menjalani serangkaian kegiatan, Jokowi dan Park akhirnya menggelar pertemuan bilateral. Ada 3 hal utama yang dibahas dalam pertemuan itu. Pertama, terkait kesepahaman kedua negara untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.
"Supaya kerja sama kedua negara tidak terpengaruh secara negatif oleh penurunan ekonomi global yang menimpa dunia baru-baru ini," tutur Park.
Baca Juga
Advertisement
Dia menambahkan, "kita mencari tahu jalan untuk perluasan free trade agreement (FTA) dan memenuhi persyaratan FTA Korea ASEAN untuk menciptakan lingkungan ramah investasi dan Perdagangan."
Kedua tentang kesepakatan Korsel dan RI untuk mempererat kerja sama khususnya di bidang industri kreatif, maritim, dan lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut telah ditandatangani 7 nota kesepahaman.
"Ketiga, selain kerja sama di bidang ekonomi kedua negara akan memperluas bidang kerja sama, antara lain pertukaran sumber daya manusia dan budaya, pertahanan dan industri peralatan militer untuk menjunjung tinggi kemitraan yang lebih komprehensif antara kedua negara," ujar Presiden Park.
Bangun Pusat Budaya Indonesia
Presiden Park mengungkapkan, pemerintahannya akan membangun pusat kebudayaan tahun depan. Di mana di dalamnya terdapat budaya Indonesia.
"Pusat budaya Korea ASEAN akan didirikan di Busan Korea Selatan. Dengan adanya Pusat budaya tersebut diharapkan dapat tersedia lebih banyak kegiatan bagi masyarakat Korea untuk lebih mengenali budaya Indonesia," kata Park.
Tahun ini, terdapat 400 ribu warga negara kedua negara yang beraktivitas di Indonesia dan Korea Selatan. Untuk menambah intensitas aktivitas kedua negara, akan diberlakukan pula pertukaran pelajar.
"Kedua pemimpin negara setuju untuk mendorong pelaksanaan pengajaran bahasa dan mendorong implementasi program pertukaran para siswa dan remaja," Park menandaskan.