Janji PSSI untuk APPI

PSSI punya lima agenda setelah pembekuan dicabut FIFA.

oleh Defri Saefullah diperbarui 16 Mei 2016, 22:50 WIB
Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan menunjukkan surat pencabutan sanksi PSSI dari FIFA saat memberikan keterangan di Jakarta, Senin (16/5/2016). PSSI akan segera berkoordinasi untuk kembali menjalankan roda organisasi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - PSSI mendapat tugas dari FIFA usai penangguhan sanksinya dicabut pada 13 Mei 2016 dalam rapat Dewan FIFA. Dari lima agenda perbaikan manajemen sepak bola yang baik (good governance) yang dianjurkan FIFA, salah satunya membahas hubungan federasi dengan pemain, yang belum berjalan dengan baik.

Baca Juga

  • GP Spanyol: Verstappen Juara, Rio Haryanto Posisi ke-17
  • Striker Inter Milan Ingin Curi Kekuatan Batistuta
  • Soal APPI, Kemenpora dan PSSI Satu Sikap

Selama ini, Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) belum mendapat pengakuan dari PSSI. Organisasi terdahulu, yakni Asosiasi Pemain Sepakbola Nasional Indonesia (APSNI) sempat ingin dileburkan dengan APPI pada November 2015 namun SK Pembekuan PSSI keburu dijatuhkan oleh Kemenpora.

"Kami akan fokus pada lima agenda, pertama menyiapkan player relation (hubungan dengan pemain) dengan membangun NDRC atau National Dispute Resolution Chamber (Ruang Penyelesaian Sengketa Pemain)," tutur pelaksana tugas Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan, dalam jumpa pers, Senin (16/5/2016) siang.

NDRC ini nantinya akan menangani sengketa pemain dengan klub, pemain dengan pelatih, pelatih dengan klub, dan seterusnya. Hinca juga berjanji bakal mengkaji ulang hubungan PSSI dengan APPI, yang selama ini belum sejalan.

Meski tak diakui PSSI, asosiasi yang diketuai gelandang Pusamania Borneo FC, Ponaryo Astaman tersebut lebih dulu terdaftar sebagai anggota FIFPro. "Kami meyakinkan bahwa organisasi ini menjadi sesuatu yang penting dalam membangun hubungan kerja," kata pria yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu lagi.


2

Berikut Lima agenda jangka panjang PSSI:

1. Menyiapkan sarana hubungan dengan pemain (player relation):


-penyelesaian sengketa pemain
- mengkaji ulang hubungan APPI dan PSSI
- membangun standar kontrak baru yang bisa melindungi kepentinggan pemain, klub dan semua pihak
- memastikan ada asuransi untuk pemain.

2. Good governance

-Mengkaji ulang statuta PSSI agar sesuai standar statuta FIFA.

-Statuta FIFA banyak perubahan setelah Kongres Umum 13 Mei dan akan efektif berlaku 60 hari ke depan. Namun, 90 hari dari kongres, seluruh unit dalam statuta bisa diimplementasi dengan baik.

3. Liga profesional (profesional league)

- Mengkaji ulang hubungan PSSI dengan ISL, memberikan rekomendasi kepada Liga apa saja yang diperlukan PSSI

4. National team management

- Segera mempersiapkan diri dalam berpartisipasi di ajang internasional, terutama Piala AFF, Sea Games 2017, dan Asian Games 2018.

5. Pengembangan infratruktur

- Mengkaji ulang infrastruktur sarana sepak bola di seluruh Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya