Liputan6.com, Nusa Dua - Setya Novanto resmi menjadi Ketua Umum Partai Umum Partai Golkar periode 2016-2019. Pimpinan Munaslub memutuskan hal tersebut setelah Calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin mengalah pada lawan terkuatnya, Setya Novanto.
Sementara bakal calon ketum lain, Azis Syamsuddin mengaku menghormati putusan Ade Komarudin. Lalu bagaimana sikap Azis setelah Setnov dinyatakan sebagai Ketua Umum Golkar?
"Saya hormati jiwa besar dari beliau (Ade Komarudin). Kita akan mendukung Pak Setnov," ujar Azis, usai pengumuman pemenang pemungutan suara, di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5/2016).
Calon ketua umum Syahrul Yasun Limpo sebelumnya memberikan pandangan terkait hasil pemilihan pertama ini. Syahrul meminta Ade Komarudin tidak melanjutkan pertarungan dan menyerahkan kursi Golkar 1 kepada Setya Novanto.
"Saya menyarankan, hasil ini sebagai hasil final. Saya rasa semua calon ketua umum cair-cair saja," kata Syahrul di Ballroom BNDCC, Bali.
Baca Juga
Advertisement
Setelah itu, Pimpinan Sidang Nurdin Halid mempersilakan Ade Komarudin untuk menyampaikan sikapnya terkait pemilihan ini.
Ade Komarudin mengatakan, dirinya sudah berdiskusi dengan calon ketua umum lainnya, juga dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie. Dari hasil itu, Akom mantap menyerahkan kursi Golkar 1 ke Setya Novanto.
"Saya kira saya lebih mudah dari Novanto, saya lebih baik mundur. Masih ada kesempatan saya di masa yang akan datang. Saya dan rekan saya akan beri support kepada Pak Novanto," ujar Akom.
Hal ini langsung mendapatkan sambutan meriah dari seluruh peserta Munaslub. Mereka bersorak menyambut keputusan ini.
Nurdin Halid kemudian mengesahkan posisi Ketua Umum Golkar kepada Setya Novanto.
"Terima kasih kepada saudara Ade Komarudin yang sudah berbesar hati. Ini adalah situasi kebatinan dari Partai Golkar. Saudara sekalian apakah bisa kita putuskan Pak Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar?" Tanya Nurdin.
"Setuju," sahut peserta sambil bersorak.