Liputan6.com, Jakarta - Setya Novanto langsung bergerak menyusun program begitu resmi menjadi Ketua Umum Partai Golkar. pria yang akrab disapa Setnov itu mencanangkan program 100 hari untuk masa bakti yang hanya 3 tahun.
Pertama, Setnov ingin memastikan proses rekonsiliasi berjalan baik dan tepat waktu dari pusat maupun daerah. Rekonsiliasi ini menjadi bagian dari konsolidasi total yang dijalankan.
"Totalitas pengabdian terhadap Partai Golkar sehingga tidak setengah dan rangkap jabatan. Keluarga saya juga sudah mengikhlaskan dan mewakafkan saya untuk perjuangan Golkar," kata Setnov di BNDCC, Bali, Selasa (17/5/2016).
Kemudian, kunjungan ke setiap daerah juga akan dilaksanakan. Hal ini berkaitan dengan persiapan pilkada serentak 2017.
Baca Juga
Advertisement
"Pilkada saya menolak mahar politik atau politik mahar karena ini kendala dalam mendapat calon terbaik. Saya akan memberi bantuan konsultan independen yang biasa memenangkan pilkada," lanjut dia.
Setya Novanto menambahkan, pihaknya akan belajar dari pengalaman ketua umum sebelumnya untuk membawa Golkar maju.
"Saya belajar dari Bang Akbar Tandjung bagaimana menyelamatkan Golkar masa reformasi meraih kemenangan 2004. Dengan Pak JK (Jusuf Kalla) menyelesaikan masalah bangsa dan negara secara cepat dan akurat. Dengan Bang ARB (Aburizal Bakrie) belajar bagaimana menjadi pemimpin bijaksana, memiliki visi jauh ke depan," pungkas Setya Novanto.