Liputan6.com, Jakarta Musikus senior Deddy Dores meninggal dunia, Selasa (17/5/2016), di RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan. Menurut sang adik, Yony Dores, sang kakak meninggal dunia karena serangan jantung.
"Serangan jantung. Dia sempat minta dibawa ke dokternya di Kelapa Gading, tapi akhirnya tidak tertolong," kata Yony Dores kepada wartawan di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (18/5/2016).
Musikus yang mengorbitkan artis Nike Ardila ini memang diketahui memiliki riwayat penyakit jantung. Namun, Deddy diakui oleh Yony tidak pernah mengeluhkan penyakitnya.
"Dia mengidap penyakit jantung sejak tahun 80-an, tapi dia jarang ngeluh, tahan banting," kata Yony.
Baca Juga
Advertisement
Rencananya almarhum akan disemayamkan di tempat keluarganya di Sumedang. Keluarga dan kerabat dekat Deddy pun sudah mulai berkumpul di rumahnya.
Pemusik kelahiran Surabaya 28 November 1950 ini dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu slow rock. Kepopuleran Deddy Dores antara lain didapat ketika merilis album Hilangnya Seorang Gadis. Album yang dirilis pada 1971 itu langsung mengangkat namanya.
Di era tahun 1990-an Deddy Dores mengorbitkan salah satu penyanyi muda paling berbakat yang pernah dimiliki Indonesia, yaitu Nike Ardilla. Tak cuma mengorbitkan, Deddy juga menjadi rekan duet Nike dalam beberapa lagu. Album Seberkas Sinar (1990) dan Bintang Kehidupan (1992) membuat pamor Nike Ardilla mencapai puncak.
Namun, kematian sang penyanyi membuat langkahnya menjadikan Nike Ardilla kian terkenal terhenti. Semenjak kematian Nike, Deddy Dores mulai jarang muncul di layar kaca.