Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi kentang dalam bentuk apa pun dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Kentang tumbuk, rebus, bahkan panggang sekali pun yang kerap dijadikan pengganti nasi putih tak kalah buruknya dari keripik kentang yang penuh lemak.
Keripik kentang berisi lemak yang lebih banyak lantaran melalui proses penggorengan yang dapat menimbulkan kesehatan lain. Tapi peneliti dari Harvard Medical School mulai berpikir bahwa makan kentang terlalu sering dapat menyebabkan masalah tekanan darah. Tak peduli apa pun bentuknya.
Pati dalam kentang yang harus disalahkan. Kentang memiliki indeks glikemik tinggi, sama seperti karbohidrat tepung yang dapat berubah cepat menjadi gula dalam tubuh.
Massachusetts, peneliti dari Brigham dan Rumah Sakit Wanita di Boston mengatakan, makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi melepas energi lebih cepat sehingga meningkatkan gula darah juga lebih cepat. Kini mereka menyarankan, kentang tak seharusnya dimasukkan sebagai makanan pengganti nasi atau bahkan sayuran.
Baca Juga
Advertisement
Namun, tak semua peneliti setuju akan hal ini. Misal peneliti dari University of New South Wales yang mengatakan, akan banyak bermunculan laporan mengenai mana makanan yang baik untuk dikonsumsi dan mana pula makanan yang seharusnya dijauhi karena berisiko bagi kesehatan. Termasuk kentang ini.
"Ini merupakan tantangan utama bagi dokter, tidak hanya harus tahu bagaimana menanggapi pertanyaan pasien tapi juga memberikan nasihat tentang diet yang baik untuk menurunkan risiko penyakit," kata mereka dikutip dari Daily Mail, Rabu (18/5/2016)
Pakar Gizi dari British Heart Foundation, Victoria Taylor, menambahkan, meski konsumsi kentang tumbuk dan kentang goreng telah dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, masih ada faktor lain yang dapat memengaruhi hasil akhir.