Menelusuri Perjalanan 3 Tokoh Beda Profesi Meraih Sukses

Dibalik perjalanan tiga tokoh ini (Andrian, Mesty, dan Bayu) ada satu hal yang sama untuk mendukung mereka meraih sukses.

oleh Liputan6 pada 18 Mei 2016, 15:03 WIB
Dibalik perjalanan tiga tokoh ini (Andrian, Mesty, dan Bayu) ada satu hal yang sama untuk mendukung mereka meraih sukses.

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk meraih mimpi dan kesuksesan. Beda mimpi beda pula perjalanannya. Beda profesi maka berbeda pula jalan ceritanya. Namun, dibalik semua itu ada satu hal yang sama untuk mendukung mereka meraih sukses. Berikut ini cerita singkat perjalanan 3 tokoh muda beda profesi dalam meraih sukses:

1. Andrian Ishak, Chef Molecular Gastronomy pertama di Indonesia

Kesuksesan bersama orang yang berani mencoba dan bereksperimen.

Kalimat tersebut mewakili diri chef, Andrian Ishak. Tidak memiliki latar belakang pendidikan chef, Andrian menjelma menjadi salah satu chef terbaik di Indonesia dengan aliran molecular gastronomy.

Indonesia patut berbangga memiliki sosok Andrian Ishak yang mempopulerkan kuliner dengan teknik molecular gastronomy di Indonesia.

Berkat keberanian dan ketekunan memadu padankan komposisi bahan dapur dengan rumus fisika dan kimia, Andrian berhasil menciptakan berbagai menu makanan yang mengundang decak kagum dan menjadi chef molecular gastronomy pertama di Indonesia.

Sejak muda, lulusan Akademi Pariwisata Bandung ini lebih banyak menghabiskan waktu di dunia seni musik dan lukis. Sepeninggalan orang tuanya, mau tak mau Andrian harus meneruskan usaha katering keluarga.

Kagagalan mengembangkan restoran di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, tak membuat Andrian patah arang. Dia pun kemudian membuka restoran Magali di kawasan Jakarta Selatan semenjak tahun 2012 dengan menu-menu otentik khas Indonesia. Dari sinilah kesuksesannya berawal.

Bermaksud menghadirkan sesuatu yang berbeda dan mengeksplorasi menu-menu yang lain daripada yang lain. Andrian lalu tenggelam berselancar di internet dengan komputer dan gadgetnya. Hasilnya, muncullah nama El-Bulli di urutan pertama. Sebuah restoran di Catalonia, Spanyol, yang menyajikan menu molecular gastronomy.

Molecular Gastronomy adala cabang ilmu yang mempelajari transformasi fisiokimiawi dari bahan pangan menggunakan proses pengolahan unik guna menghasilkan fenomena sensori saat dikonsumsi.

"Pilih teknik molecular gastronomy soalnya bisa bawa "Cooking to the next level", jadi ngga cuman memasak tapi membuat karya seni," ucap Andrian di akun instagramnya.

Buku-buku karya maestro molecular gastronomy dunia dilahapnya. Di antaranya, Modernist Cuisine karya Ferran Adria dan On Food and Cooking karya Harold McGee. Karena sejak awal Andrian ingin mengusung konsep molecular gastronomy untuk masakan Indonesia. Tentu hal itu tidak ada dalam buku referensinya.

Beruntung, hobinya dalam seni musik dan lukis membuat dirinya terampil berkreasi dan berimajinasi. Kuliner khas Indonesia, seperti oncom, asinan betawi, mi aceh, hingga sate klopo khas Surabaya diolah dan disajikan dengan cara yang benar-benar berbeda.

Andrian ini menghadirkan menu-menu baru dengan tema Street Food and Childhood..

"Teknologi memberi inspirasi, saya belajar sendiri secara otodidak, eksperimen terus, trial and error, dapetin teknik-teknik baru, gagal dan berhasil trus dapetin teori-teori baru, sebuah proses yg panjang untuk pada akhirnya mendirikan Namaaz Dining," ujar Andrian.

Namaaz Dining berdiri sejak tahun 2012, setiap 6 bulan sekali, restoran yang dibangun dari jerih payah Andrian ini menghadirkan menu-menu baru dengan tema Street Food and Childhood. Untuk dapat menghadirkan menu-menu khas Indonesia, Andrian meluangkan waktu untuk berkeliling ke beberapa daerah, melakukan eksplorasi kuliner setempat, kemudian memformulasikannya dengan metode molecular gastronomy.

Samsung Galaxy S7 menjadi gadget yang mendukung aktivititas Andrian untuk menciptakan menu-menu baru yang lebih otentik.

Selain travelling ke berbagai daerah untuk menemukan ide dan kreasi menu baru, Andrian juga rutin browsing untuk mendapatkan informasi lainnya. Dengan Samsung Galaxy S7 ditangan, dia bisa mencari resep masakan, foto, dan video kuliner yang diinginkan.

"Selain travelling, browsing paling sering ngebantu buat cari informasi, khususnya masakan Indonesia yang belum pernah saya coba,” ujar Andrian.

Tak jarang, saat berekspreimen dengan menu baru, ponsel tak jauh dari jangkauan tangannya. Kondisi dapur yang panas atau dingin serta banyak bumbu-bumbu yang dapat mengotori ponsel, tak membuat Andrian takut ponselnya mengalami masalah.

Saat menu baru sudah jadi, dengan cepat Andrian bisa langsung mengabadikannya dengan kamera utama Samsung Galaxy S7 yang berukuran 12 MP. Kamera Samsung Galaxy S7 memiliki kualitas yang baik meski dalam kondisi minim cahaya.

Well, the new menu is ready to be served in couple of days. Any suggestion makanan apa yang kalian mau coba ketika makan di Namaaz Dining? Tunggu video Andrian bersama @Samsung_ID tentang proses pembuatan menu baru untuk Namaaz Dining.

Next. Mesty Ariotedjo: Dokter, Model dan Musisi.


Mesty Ariotedjo

Dibalik perjalanan tiga tokoh ini (Andrian, Mesty, dan Bayu) ada satu hal yang sama untuk mendukung mereka meraih sukses.

Kesuksesan bersama orang yang cerdas dan peduli sesama.

Dwi Lestari Pramesti Ariotedjo atau biasa dipanggil Mesty Ariotedjo adalah seorang dokter, lulusan dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia tahun 2012. Selain berprofesi sebagai dokter, Mesty juga dikenal sebagai model dan seorang musisi berbakat dengan alat musik Harpa dan Fluet.

Dengan segala karunia dan anugerah dari Sang Pencipta, tidak membuat seorang Mesty menjadi pribadi yang sombong dan bergaya hidup mewah. Ia dikenal sangat ramah terhadap semua kalangan, memiliki jiwa sosial tinggi dan pecinta anak-anak.

"This is my dream: Helping others, contribute to make a better living. And I'm not afraid to challenge myself to achieve that. As a doctor, I spend most of my time at the hospital and need to make a quick decision in order to save lives. And as a musician, I have to train and use my creative side to create composition," ujar Mesty.

Bersama rekan-rekannya yang peduli terhadap dunia kesehatan, Mesty tergabung WeCare.id, sebuah situs web yang dibangun khusus untuk mengumpulkan dana bagi pasien-pasien di daerah terpencil atau sangat terpencil yang membutuhkan akses atas pelayanan kesehatan yang optimal dan JKN.

"I have to make sure that all the patients are well treated. Sometimes it's tiring, but I love what I'm doing," ujar Mesty yang menjadi Medical Operations di WeCare.id.

Kemajuan teknologi saat ini benar-benar berguna untuk mewujudkan mimpi Mesty. Ponsel cerdas dan multifungsi sangat dengan kapasitas baterai yang tahan lama mendukung Mesty dalam melakukan kegiatannya.

"Smartphone with a long-lasting battery is indeed useful," kata Mesty.

Bagi Mesty, keluarga adalah segalanya.

Bagi Mesty, keluarga adalah segalanya. Sesibuk apapun, Mesty akan menyempatkan waktu untuk berkomunikasi dengan orang-orang terdekat.

"To me, family is on top of everything. I am thankful for smartphones that make a distance just a phone call away!,” kata Mesty.

Fokus terhadap profesinya sebagai dokter, Mesty tak meninggalkan hobinya bermain musik.

Musik menjadi salah satu inspirasi untuk menemukan ide-ide baru dan memberinya semangat untuk bekerja dan berkarya.

“Music is my medicine. I feel calm everytime i play the harp or the flute or even just to watch my favorite music videos on my smartphone. Sometimes i just get a struck of inspiration and hum the melodies on the voice recorder, as simple as that,” pungkasnya.

Bagaimana kamu menemukan inspirasi,apakahsamasepertiMesty?

Next, Ario Bayu: Aktor Multi Talenta


Ario Bayu

Dibalik perjalanan tiga tokoh ini (Andrian, Mesty, dan Bayu) ada satu hal yang sama untuk mendukung mereka meraih sukses.

Kesuksesan bersama orang yang tangguh dan bekerja keras.

Siapa yang tak kenal Ario Bayu? Pria yang akrab dengan brewoknya ini adalah aktor, foto model, pemain teater sekaligus bintang iklan terkenal Indonesia. Ario Bayu adalah sosok yang tangguh dan kerja keras. Dunia perfilman dia tapaki dari bawah, menjadi pemain figuran, antagonis hingga mendapat peran pertama. Pelan tapi pasti karir Ario Bayu melejit berkat kerja keras dan dedikasinya di dunia seni peran.

Bermain di lebih dari 20 film layar lebar sejak tahun 2004, nama Ario Bayu mulai dikenal ketika membintangi film horor Bangsal 13. Namanya makin melejit saat membintangi film Kala, Laskar Pelangi, dan Pintu Terlarang. Berbagai penghargaan pun disematkan pada pria yang saat ini berusia 31 tahun.

Kepribadiannya yang easy going dengan karakter menarik, serta latar belakang prestasinya membuat Ario Bayu layak menjadi idola generasi baru saat ini, parasnya yang cool dan macho pun menjadi magnet bagi perempuan Indonesia.

Sewaktu remaja, Ario Bayu lebih akrab dengan kehidupan di luar negeri, saat berusia 17 tahun dia tampil di Globe Theatre Shakespeare di London. Saat itulah dia merasa bahwa seni pertunjukan telah menjadi bagian besar dari hidupnya.

"When I first got to perform at Shakespeare's Globe Theatre in London at the age of 17, I told my self that this is the life I want, knowing the obstacles involved. Looking back, I'm still as determined as ever," ujar Bayu.

Lebih lanjut Ario menceritakan, awalnya dia tak memiliki niatan untuk menjadi seorang aktor. Namun, sejak pertama kali memasuki dunia akting, Ario langsung menemukan dunia yang tepat untuk karirnya.

"But since the first time I entered the world of acting, I truly found myself in it. I love the process of me being in different characters and seeing things through they're eyes. Well, sometimes things go unexpected," ujar Bayu.

Berbagai genre film pernah dilakoni Ario Bayu, mulai dari horor, action, komedi, hingga drama. Terakhir, tentu saja kita melihat Ario Bayu bermain di film AADC 2 berperan sebagai tunangan Cinta. Untuk mendapatkan inspirasi dan mendalami peran disetiap filmnya, Ario memiliki cara tersendiri. Salah satunya dengan rajin menonton film yang
dibintangi tokoh-tokoh besar.

(Gambar)

"Gue suka belajar dengan menonton film-film yang dibintangi para masters of performing arts di dunia. It doesn't only inspire me, but also gives me the energy to be better. And to do all that, I need a smartphone that can keeps up with my habit," jelas Ario.

Ario Bayu sedang beraktivitas dengan gadget.

Dengan smartphone ditangannya, Ario Bayu bisa menonton 2 sampai 3 film dalam satu kesempatan atau ketika melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lainnya.

"And I watch all of them in my smartphone. Gue selalu membawa smartphone yang bisa menampung semua koleksi film favorit," pungkasnya.

Berkat teknologi pengisian daya yang cepat, tak butuh waktu lama bagi smartphone Ario Bayu untuk digunakan kembali.

"Dari kecil, gue sadar bahwa gue adalah orang yang aktif. Gue melakukan banyak hal and I love to learn anything new. Kebiasaan itu terbawa sampai ketika gue menggunakan smartphone,” ungkap pemeran utama di film Sukarno.

Smartphone menjadi bagian penting untuk mendukung segala aktivitas Ario Bayu, berselancar di internet, mengirim pesan, menonton video dan film-film yang dibutuhkannya.

"Only the toughest smartphone will be able to keep up with me," tegas Bayu.

Dari tiga cerita di atas terlihat bahwa Smartphone menjadi bagian penting bagi Andrian, Mesty, dan Ario Bayu untuk berkembang dan maju di bidangnya masing-masing. Apakah mereka sudah puas dengan capaian saat ini? Jawabannya belum, karena mereka masih ingin melangkah lebih jauh dan naik ke step selanjutnya.

Misi mereka bertiga sama seperti apa yang diusung oleh Smartphone Samsung Galaxy S7 #NextLevel, ingin memberikan sesuatu yang lebih baik dan banyak dari sekarang.

(Adv)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya