Liputan6.com, Tokyo - Pasca Mitsubishi mengakui telah melakukan kecurangan dalam hal uji efisiensi bahan bakar, kini giliran Suzuki memberikan pernyataan terkait hasil investigasi Kementerian Pertanahan, Infrastuktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang.
Investigasi internal yang dilakukan pabrikan, mereka tidak menemukan adanya manipulasi data efisiensi bahan bakar. Meskipun, ada sejumlah perbedaan hasil soal emisi dan efisiensi bahan bakar dibandingkan hasil investigasi otoritas di Jepang.
Baca Juga
Advertisement
"Kami ingin menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada semua pelanggan kami dan stakeholder tentang masalah ini," kata Suzuki dalam pernyataan tertulisnya.
Menurut Suzuki, sebagaimana disitat dari Motor1, Rabu (18/5/2016), perbedaan hasil ini karena pabrikan dan pemerintah memiliki metode yang berbeda dalam melakukan investigasi terhadap 16 model.
Sementara itu, Suzuki menegaskan bahwa isu ini hanya terjadi di Jepang dan tak berlaku bagi yang dijual di negara lain termasuk Indonesia.
Berikut adalah daftar mobil yang diinvestigasi:
- Alto (Dirilis 22 Desember 2014)
- Alto Lapin (Dirilis 3 Juni 2015)
- Wagon R (Dirilis 19 September 2012)
- Hustler (Dirilis 8 Januari 2014)
- Spacia (Dirilis 15 Maret 2013)
- Every (Dirilis 18 Februari 2015)
- Carry (Dirilis 20 September 2013)
- Jimny (Model 2010)
- Solio (Dirlis 29 Agustus 2015)
- Ignis (Dirilis 18 Februari 2016)
- Baleno (Dirilis 9 Maret 2016)
- SX4 S-CROSS (Dirilis 19 Februari 2015)
- Swift (Dirilis 18 September 2010)
- Escudo 2.4 (Model 2012)
- Escudo (Dirilis 15 Oktober 2015)
- Jimny Sierra (Model 2010)