Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) membagikan dividen sekitar Rp 83 per saham dari laba bersih tahun buku 2015. Perseroan membukukan laba bersih tahun buku 2015 Rp 1,52 triliun.
Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk, Sutanto Hartono menuturkan perseroan akan membagikan dividen final Rp 28 per saham. Sebelumnya perseroan telah membagikan dividen interim 2015 sebesar Rp 55 per saham pada 22 Desember 2015.
"Total dividen pay out ratio 80 persen. Sisa dividen yang akan dibayar Rp 28 per saham," ujar Sutanto saat ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Gedung SCTV Tower, Jakarta, Rabu (18/5/2016).
Selain itu, perseroan menggunakan sisa laba bersih tahun buku 2015 untuk laba ditahan dan cadangan wajib Rp 1 miliar. Berdasarkan laporan tahunan 2015, Perseroan membukukan pendapatan bersih naik menjadi Rp 4,23 triliun pada 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,07 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Laba tahun berjalan sebelum penyesuaian laba merging entities yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 1,52 triliun pada 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,44 triliun.
Hasil RUPST PT Surya Citra Media Tbk juga memutuskan mengangkat direktur independen Mutia Nandika.
Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi SCMA:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama: Raden Soeyono
Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen: Suryani Zaini
Komisaris Independen: Glenn M. Surya Yusuf
Komisaris: Alvin W. Sariaatmadja
Komisaris: Jay Geoffrey Wacher
Dewan Direksi:
Direktur Utama : Sutanto Hartono
Direktur : Imam Sudjarwo
Direktur : Rusmiyati Djajaseputra
Direktur : Harsiwi Achmad
Direktur Independen : Mutia Nandika
Target Kinerja
Sutanto mengatakan, perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp 250 miliar-Rp 300 miliar pada 2016. Hingga kuartal I 2016, Sutanto menuturkan penyerapan belanja modal belum besar.
"Kuartal I belum terserap banyak. Masih kecil sekitar 10 persen," tutur Sutanto.
Perseroan juga optimistis terhadap kinerja keuangan pada 2016. Sutanto menuturkan, pendapatan dari belanja iklan tumbuh 10-11 persen. Pertumbuhan itu juga akan didukung belanja iklan dari sektor barang konsumsi yang diperkirakan lebih baik pada tahun ini.
"Realistis, 10-11 persen. Pertumbuhan di atas industri," ujar Sutanto.
Tahun ini, lanjut dia, perseroan juga fokus mengembangkan salah satu pilar usaha yaitu bisnis konten. Perseroan bersama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk telah membentuk perusahaan PT Indonesia Entertainmen Grup (IEG) pada Juli 2015. Pembentukan perusahaan ini juga sebagai bentuk antisipasi dari pertumbuhan bisnis konten ke depan. (Ahm/Ndw)